Foto: Kantor PLN UP3 Berau, Jalan SA Maulana, Tanjung Redeb. 

TANJUNG REDEB – Warga Kabupaten Berau harus kembali dihadapkan dengan kondisi sulit. Sebab, sebulan ke depan pemadaman bergilir akan kembali dilakukan PLN UP3 Berau.

Kerusakan mesin dari salah satu pembangkit diklaim sebagai penyebab turunnya suplai daya ke warga. Diketahui, PLTU Lati, melakukan perawatan terhadap boiler unit 2. Perbaikan itu diperkirakan memakan waktu sekira sebulan ke depan.

Manajer PLN UP3 Berau, M Harryadi Poel, menyatakan terjadi penurunan beban daya saat ini, hingga opsi pemadaman bergilir akan dilakukan. Mengingat, kemampuan dua boiler yang ada, tidak bisa mencakup keseluruhan beban daya.

“Waktunya kurang lebih satu bulan. Tapi diupayakan secepatnya,” paparnya, belum lama ini.

Dalam kondisi normal PLTU Lati dapat menyuplai daya ke PLN sebesar 9,5 Mega Watt (MW). Namun dampak perbaikan boiler 2, daya yang didistribusikan pun hanya 5 MW. Hal ini tentu tidak dapat menerangi seluruh pelanggan PLN Berau.

“Tidak bisa seluruhnya. Meskipun ada backup dari pembangkit di Sambaliung,” ujarnya.

Ia melanjutkan, untuk beban daya di Berau hampir menyentuh angka 36 MW. Dengan rerata yakni 33-35 MW. Tergantung pada kondisi cuaca di Berau.

Dalam kondisi cuaca kemarau saat ini, beban penggunaan daya di Berau pun meningkat. Dikatakan Harryadi, peningkatan penggunaan daya listrik terjadi saat siang hari. Sebab, kebanyakan warga menggunakan mesin air conditioner alias AC.

“Benar, sampai saat ini belum mencukupi,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya tengah berupaya dengan cara mengusulkan penambahan pembangkit ke PLN Pusat. Sembari menunggu penyelesaian program PLN Pembangunan jaringan tranmisi Maloy – Talisayan – Tanjung Redeb.

Agar sistem kelistrikan di Tanjung Redeb, bisa terkoneksi dengan sistem Mahakam. Sehingga suplay daya listrik, tidak bergantung pada pembangkit yang ada saat ini. (*)

Reporter: Sulaiman