TANJUNG REDEB – Dalam upaya mengintervensi penyakit di kalangan remaja, Dinas Kesehatan Berau bakal menggelar program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).

Program ini merupakan bagian dari perhatian pemerintah untuk mengawal proses tumbuh kembang remaja. 

Diketahui, PKG ini juga diberikan bagi semua tingkat usia mulai dari anak-anak hingga lanjut usia.

Selain pemeriksaan kesehatan, murid sekolah di semua jenjang akan diberikan program aksi bergizi dalam satu rangkaian kegiatan.

Dalam surat yang diterbitkan Dinkes Berau Nomor: 440/1300/Set-1, program itu akan diluncurkan pada 8 Agustus 2025 di SMAN 4 Sambaliung.

“Ini upaya untuk menjalankan amanah program prioritas pemerintah,” kata Kepala Dinkes Berau, Lamlay Sarie, dalam suratnya.

Program aksi kesehatan ini digelar di lima puskesmas di kawasan perkotaan, yakni Puskesmas Bugis, Tanjung Redeb, Gunung Tabur, Sambaliung, dan Gunung Tabur.

Setiap puskesmas diberikan amanat untuk melakukan program jemput bola ke setiap sekolah yang ada di wilayah operasinya.

“Setiap puskesmas dapat mendelegasikan petugas sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan,” pesannya.

Menjawab arahan program tersebut, Kepala Puskesmas Kampung Bugis, Datik Yuli Darwati, mengatakan, pihaknya telah menugaskan setidaknya lima petugas kesehatan.

Mereka adalah pengelola Acara Anak Usia Remaja (Ausrem), petugas laboratorium, promosi kesehatan, pengelola gizi, serta pengelola kesehatan kerja dan olahraga (Kesjaor).

“Nanti petugas kami akan hadir saat launching di SMAN 4 Sambaliung,” tuturnya.

Secara teknis, nantinya petugas yang telah didelegasikan akan berkunjung ke setiap sekolah untuk memberikan program gizi dan cek kesehatan gratis (CKG).

“Kami akan cek sesuai dengan standar cek kesehatan,” ujarnya.

Dia menyebut, saat ini, pihaknya pun aktif memberikan program CKG di puskesmas yang beralamat di Jalan Mangga II tersebut. Program CKG tersebut diberikan bagi warga yang berulang tahun di setiap harinya.

Hanya saja, pekerjaan rumah puskesmas saat ini adalah meningkatkan partisipasi masyarakat.

Sebab, meskipun gratis, tak semua masyarakat dapat peduli akan pentingnya mengetahui kesehatan jasmani sejak dini.

“Karena setelah cek kesehatan, kami akan rekomendasikan perilaku hidup sehat dan pengobatan,” tutupnya. (*)