TANJUNG REDEB – Bulog Berau sebut serapan gabah petani meningkat di tahun 2025, di mana pada bulan Agustus angka serapan sudah mencapai 650 ton.

Perum Bulog Berau, memprediksi serapan gabah dari petani lokal pada tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu.

Kepala Perum Bulog Berau, Lucky Ali Akbar mengatakan bahwa hal tersebut tercermin dari jumlah serapan gabah petani lokal yang telah mencapai 650 ton hingga 14 Agustus 2025, atau 102 persen dari target tahunan.

“Sementara prediksi hingga akhir tahun diperkirakan mencapai bisa mencapai 120-130 persen dari target. Jadi saya prediksi serapan gabah pada tahun ini meningkat ya, dibandingkan dengan tahun 2024,” katanya saat dihubungi Berauterkini.co.id, Minggu (17/8/2025).

Lucky Ali Akbar menjelaskan hal tersebut utamanya didorong oleh adanya panen raya di beberapa desa termasuk Kampung Buyung-Buyung, Merancang Ulu, Merancang Ilir, Melati Jaya, dan titik-titik penghasil beras lainnya.

“Maka produksi beras padi sawah di Berau juga tentunya akan bertambah sebanyak 129,5 ton hingga Agustus 2025 ini, berdasarkan hasil perhitungan dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP),” jelasnya.

Dia menuturkan keberhasilan ini juga diperkuat oleh dukungan Kementerian Pertanian yang membeli gabah kering giling petani dengan harga Rp 6.500 per kg, serta dukungan Kodim 0902/Berau melalui Bintara Pembina Desa atau Babinsa.

Menurut dia, kebijakan ini memberikan keuntungan langsung kepada petani, mendorong semangat tanam, dan memastikan gabah terserap maksimal oleh Bulog.

Lucky Ali Akbar mengatakan, Perum Bulog Berau terus melakukan strategi untuk mendukung petani lokal antara lain yaitu dengan cara, menyerap gabah petani di Berau dengan harga sesuai Harga Pokok Penjualan (HPP) yang menguntungkan petani.

Tak hanya itu, Perum Bulog Berau juga mempercepat pembayaran untuk memperkuat modal kerja petani, melibatkan penyuluh dan dinas teknis dalam menjaga kualitas gabah, serta menjalin kerja sama dengan Kodim 0902/Berau, Polres Berau, dan Dinas Pangan Berau.

“Hal ini tentu kami lakukan guna mempercepat penyaluran beras hasil pengolahan gabah ke masyarakat, sehingga rantai pasok berjalan lancar dari petani ke konsumen,” kata dia.

Di sisi lain, Lucky Ali Akbar mengatakan Perum Bulog juga tengah berusaha agar produksi lokal tidak hanya mencukupi kebutuhan di wilayah Berau, tetapi juga ada surplus untuk dipasarkan ke luar.

“Karena hal ini nantinya dapat memberikan keuntungan lebih bagi petani lokal kita. Dengan pembelian langsung oleh Bulog, petani akan menerima pembayaran di muka, sehingga ini bisa menjadi daya tarik bagi mereka,” tutupnya.