Foto: Salah satu penyewa di kios Bandara Kalimarau
TANJUNG REDEB, – Dampak sedikitnya penerbangan, sejumlah tenant atau penyewa di bandara Kalimarau sepi pengunjung. Hal ini juga diperparah dengan tingginya harga tiket
Saat ini hanya ada satu maskapai yang melayani penerbangan di Bandara Kalimarau. Kepala Unit Pelayanan Bandara Udara (UPBU) Kelas 1 Bandara Kalimarau, Bambang Hartato menyebutkan, penerbangan dilayani 1 maskapai dengan pesawat ATR-72 kapasitas 72 penumpang. Ada 12 pergerakan masuk dan keluar Berau.
Kondisi saat ini dikatakan berbading terbalik dengan kondisi saat normal sebelum pandemi.
“Jadi sekira 864 penumpang saja yang ada di Bandara Kalimarau setiap harinya,” jelas Bambang.
Dengan jumlah penumpang itu, tenant yang berjualan di Bandara kesulitan mendapatkan pembeli yang memadai. Bahkan sejumlah Tenant terpaksa menutup gerai mereka.
“Kita juga berupaya bagaimana membantu dan memberikan sesuatu yang terbaik kepada masyarakat terhadap harga tiket yang insya Allah nanti terkoreksi,”jelasnya.
Harapannya, banyak maskapai bisa masuk dan meningkatkan traffic penerbangan, otomatis lalu lalang penumpang bisa meningkat dan membantu sejumlah tenant yang ada di bandara,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, penyelenggaraan tenant di dalam bandara erat kaitannya dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Pihaknya hanya bisa bertindak mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah, termasuk penentuan tarif sewa tenant yang dikenakan berdasarkan keputusan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), melalui Peraturan Pemerintah (PP).
“Pergerakan kita terbatas mengikuti aturan yang berlaku,” ucapnya.
Ia menambahkan, pemerintah pusat sempat memberikan relaksasi kepada para tenant yang beroperasi di area bandara yakni ketika kondisi pandemi Covid-19 sedang tinggi penyebarannya beberapa waktu lalu.
“Waktu itu kita mendapat surat dari pusat untuk memberikan relaksasi bagi mereka yang memiliki usaha di bandara. Ketika ada arahan relaksasi pasti kita lakukan. Saat ini kita hanya dapat berharap kondisi penerbangan di Bandara Kalimarau dapat berjalan normal kembali,” pungkasnya. (*)