Foto: Suami korban sangat terpukul atas kepergian sang istri tercinta.
BERAU,-Persoalan minyak goreng di Kabupaten Berau kian pelik, setelah berminggu-minggu minyak goreng hilang di pasaran. Kini perburuan warga untuk mencari minyak goreng telah memakan korban.
Sabtu 12/03/2022 pagi menjadi hari naas bagi Sandra warga Kelurahan Teluk Bayur . Pasalnya, niat hati ingin ikut antri minyak goreng justru menghembuskan nafas terakhir. Padahal warga bersama keluarga sempat melarikannya ke rumah sakit menggunakan ambulans, namun meninggal dunia dalam proses perjalanan.
Kabar tersebut akhirnya viral di berbagai platform media sosial, Kapolsek Teluk Bayur AKP Kasiyono saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, anggota Polsek Teluk Bayur ada di lokasi saat kejadian.
“Jadi perlu juga kami luruskan informasi yang beredar bahwa ibu tersebut memang datang untuk mengantri minyak, tetapi belum sempat karena memang toko belum buka, kejadian sekitar pukul 07.45, jadi tokonya belum buka,”ucapnya.
Perwira balok tiga itu juga menyebut, posisi rumah korban berjarak sekitar 80 meter di depan ritel. Saat tiba di lokasi, korban tiba-tiba lemas dan terjatuh pingsan. Warga yang memang sudah cukup ramai di depan toko kemudian mengevakuasi korban dan menghubungi pihak keluarga.
“Suaminya kemudian datang dan diupayakan membawa dengan ambulans, namun nyawa beliau tidak tertolong dalam perjalanan,” sambungnya.
Dari penuturan sang suami, korban memang diakui memiliki riwayat asma. Bahkan keterangan suami korban, sebelum menuju ritel, korban sempat mengeluh sakit. Namun karena merasa sanggup, korban tetap menuju lokasi untuk membeli minyak goreng.
“Ini perlu juga diluruskan, jadi belum sempat antre atau berdesak-desakan, tetapi baru sampai di lokasi, dan memang di depan toko itu sudah ada warga yang lain antre, ada yang menggunakan sepeda motor juga, kemudian terjatuh, karena sekali lagi toko itu memang belum buka,”tegasnya.
Atas kejadian itu, Polsek Teluk Bayur akhirnya meminta pihak toko untuk menutup sementara aktivitas penjualan mereka sampai dengan proses pemakaman korban selesai dilakukan. Tujuannya, agar tidak ada korban lain akibat antri minyak goreng.(*)
Editor: Rengkuh