Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Setelah cukup lama menjadi wacana, proyek peningkatan drainase di Jalan Manunggal, Kecamatan Tanjung Redeb, akhirnya berhasil diselesaikan pada Desember 2024 ini.

Proyek ini menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk mengatasi masalah genangan sekaligus memperbaiki infrastruktur di kawasan padat penduduk.

Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Berau, Hendra Pranata, menyebut pentingnya proyek ini untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

“Drainase Jalan Manunggal merupakan salah satu fokus utama dalam penanganan banjir di kawasan perkotaan,” ujar Hendra.

Di tempat yang sama, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) DPUPR Berau, Liliantho, menjelaskan bahwa proyek drainase ini dilaksanakan dalam tiga tahap selama dua tahun.

Tahap pertama pada 2023 menggunakan APBD Perubahan senilai Rp 4,8 miliar untuk pembangunan sisi kiri Jalan Manunggal sepanjang 660 meter. Tahap kedua pada 2024 menggunakan APBD Murni sebesar Rp 5,6 miliar untuk pembangunan sisi kanan sepanjang 660 meter.

Tahap terakhir menggunakan APBD Perubahan 2024 senilai Rp 9,7 miliar untuk sisi kiri dan kanan sepanjang masing-masing 350 meter (total 700 meter). Pekerjaan tahap ini juga mencakup pengaspalan sepanjang 300 meter dengan memanfaatkan sisa anggaran.

“Pengerjaan tahap terakhir dimulai pada September 2024 dengan kontrak selama 90 hari kalender, namun selesai lebih cepat tanpa kendala berarti,” bebernya.

Lanjut Hendra, proyek ini sempat menghadapi tantangan signifikan karena lokasi Jalan Manunggal yang padat aktivitas ekonomi dan keberadaan infrastruktur seperti jaringan listrik serta PDAM. Hal tersebut sempat menjadi kendala dalam penyelesaian proyek selama bertahun-tahun.

“Kami awalnya khawatir proyek ini akan menimbulkan resistensi dari masyarakat. Tapi ternyata, masyarakat justru sangat mendukung. Bahkan, mereka menyambut baik para pekerja di lokasi,” ungkap Liliantho.

Karena fokus utama adalah pembangunan drainase, pengaspalan jalan dilakukan secara terbatas sesuai anggaran.

Meski tidak seluruh jalan diaspal hingga ujung, pemerintah memastikan kondisi jalan tetap layak digunakan oleh masyarakat.

“Proyek ini juga menjadi langkah konkret Pemkab Berau dalam memperkuat infrastruktur perkotaan yang mendukung perkembangan ekonomi wilayah,” tutupnya.(*)