Foto: Kepala DPPKBP3A, Rabiatul Islamiah.

TANJUNG REDEB – Sejak dicanangkan menjadi kampung bebas pornografi, sampai saat ini Kampung Maluang masih aktif dalam kegiatan sosialisasi kepada anak-anak m bersama organisasi Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Surya serta Generasi Berencana (Genre).

Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Pengendalian Penduduk dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Rabiatul Islamiah menuturkan, pornografi memberikan dampak yang buruk bagi anak-anak. Salah satu dampak yang signifikan adalah adiksi pada pornografi dan kekerasan seksual terhadap anak.

“Tentu saja kondisi seperti ini berbahaya dan miliki dampak jangka panjang sehingga perlu dilakukan pencegahan,” ucapnya.

Rabiatul menyampaikan, Kampung Maluang saat ini  dijadikan kampung percontohan untuk Kampung yang lain. Sehingga target untuk menjadikan kampung bebas pornografi anak bisa lebih banyak lagi.

Ia juga menyebut jika pemerintah kampung terus berupaya dalam hal pencegahan, penanganan, serta perlindungan atas kerentanan anak menjadi korban pornografi.

“Masalah pornografi ini kn isu global, mengingat penggunaan internet saat ini yang semakin massif sehingga mempermudah jalan pelaku untuk mengakses korbannya lewat online,” ujarnya.

Harapannya, dengan adanya desa bebas pornografi anak, bisa melindungi anak-anak dari paparan konten pornografi dan bisa meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi anak.

“Semoga kedepannya bisa bertambah desa bebas pornografi anak sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” harapnya. (*adv)

Reporter: Dini Diva Aprilia