Foto: Murid SMA 4 Berau

TANJUNG REDEB – Adanya penutupan Jembatan Sambaliung nanti, mengharuskan beberapa anak sekolah yang berada di SMA 4 Berau, diberikan pilihan untuk belajar di sekolah lain yang berada di Tanjung Redeb. Khusus yang berasal di Tanjung Redeb

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Wilayah VI Kabupaten Berau, Juanita Sari menjelaskan, keputusan tersebut menjadi opsi dari penutupan jembatan, yang dikhawatirkan saat penyebrangan memakan waktu yang cukup lama.

Walaupun, keputusan untuk menumpang atau dititipkan belajar tersebut diputuskan oleh orang tua siswa masing-masing.

“Memang kami kasih opsi, anak yang tinggal di di Tanjung Redeb, boleh memilih tetap masuk sekolah di SMA 4, atau numpang dulu sementara disekolah yang sudah dipilihkan,” tegasnya, Senin (3/10/2022).

Menurut Juanita, keputusan dari wacana tersebut, berasal dari keputusan orangtua. Namun, pihaknya menyarankan untuk lebih baik belajar disekolah lain terlebih dahulu.

Melihat dari sisi keselamatan, maupun estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyebrang, yang diakuinya nantinya bisa tidak sebentar. Dan rawan telat.

Sebab sekolah tidak bisa mengundur waktu untuk jam masuk sekolah, mengikuti aturan yang berlaku.

Adapun sekolah yang disediakan oleh pihaknya, yakni Muhammadiah dan SMA PGRI maupun SMA 1 Berau. Untuk pembelajaran akan dipantau dari guru masing-masing dari sekolah tersebut.

“Sebenarnya penitipan sementara itu jauh lebkh efisien ya, daripada nanti bisa rawan telat. Tapi yang tinggal di Sambaliung, tetap masuk ke SMA 4 seperti biasa,” tegasnya.

Pihaknya juga tidak menyediakan opsi daring, lantaran pembelajaran tersebut diakui kurang efisien, mengingat jembatan tidak mungkin selesai hanya dalam waktu hitungan minggu.

“Semua keputusan di orangtua, jika memang orangtua tidak setuju jika harus dititipkan ke sekolah yang ditunjuk, maka tetap seperti biasa si SMA 4, tapi tetap mengikuti jam yang berlaku,” tutupnya. (*)