TANJUNG REDEB – Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan di Kabupaten Berau memberi peringatan (warning) kepada para distributor dan agen sembako, agar tidak bermain stok dan harga beras di wilayah “Bumi Batiwakkal”.
Ancamannya, apabila tidak mengindahkan seruan/imbauan yang dikeluarkannya atau tetap ngeyel, aparat tidak segan-segan untuk melakukan tindakan hukum.
Meski saat ini stok dan harga beras di Berau masih tergolong aman, tindakan pembagian beras ke agen secara tidak merata dipastikan menjadi salah satu faktor beras menjadi mahal.
Khusus beras yang berasal dari SPHP cadangan beras pemerintah (CBP), kerap didapati oknum pedagang menjual diatas rata-rata harga eceran tertinggi (HET), yakni 57.500 rupiah.
“Jangan sampai menjual SPHP diatas HET. Itu bisa ditindak secara hukum,” tegas Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmat Pasarakan.
Rakhmat menjelaskan, stok CBP merupakan beras produk Bulog yang digunakan pemerintah untuk mengintervensi kenaikan harga beras kelas medium dan premium di pasar tradisional dan modern.
“Kalau CBP juga dijadikan untuk mengais keuntungan yang berlebih. Itu sudah jauh dari visi pemerintah,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Berau AKBP Steyven Jhonly Manopo, melalui Kasi Humas IPTU Suradi, menyatakan secara aktif pihaknya melakukan monitoring di beberapa gudang distributor dan agen pangan di Berau.
Dalam monitoring, dihasilkan data harian yang dijadikan laporan pantauan pangan di Berau. Dalam data tersebut, hingga saat ini belum ada oknum nakal yang melakukan keceurangan dengan melakukan penjualan beras di luar harga normal.
“Apalagi kalau penimbunan, sampai saat ini tidak ada,” ucap Suradi.
Kendati demikian, pihaknya meminta kepada pihak distributor hingga agen dan pengecer beras di pasaran, agar tetap berlaku adil dan jujur saat menjual pangan ke masyarakat.
Sebab, menurutnya tindakan semena-mena untuk melakukan penjualan beras, bisa berujung pada proses hukum yang menanti semua pihak.
“Jangan main-main dengan urusan perut, ada hukum yang siap menanti oknum nakal,” tandasnya. (*)
Reporter : Sulaiman
Editor : s4h