Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Fathur

TANJUNG REDEB – Demi memastikan masyarakatnya aman dan nyaman, Kepala Kampung Merancang Ilir, Zulfikar, merogoh kocek pribadi untuk merelokasi satu keluarga yang tinggal di tepi sungai. Keluarga tersebut, yang rumahnya sering terendam air saat sungai pasang, akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman dengan biaya dari Zulfikar sendiri.

Rumah itu milik Erna, yang dihuni bersama keluarganya. Erna bekerja sebagai petani dengan pendapatan yang pas-pasan, membuatnya tak mampu membenahi kondisi rumahnya yang sudah reot dan rapuh.

Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat membahayakan penghuni rumah. Pasalnya, ketika air sungai pasang, dirinya dan keluarganya harus mengungsi karena lantai rumahnya terendam air.

“Kondisinya sangat mendesak. Saya menghibahkan tanah saya. Juga membongkar rumah pribadi saya untuk diambil material yang layak membangun rumah untuk Erna dan keluarganya,” ungkap Zulfikar, Senin (13/1/2025).

Dia menyampaikan, kampungnya sebelumnya mendapat program rehabilitasi rumah sebanyak 20 unit. Namun, rumah tersebut tak masuk kategori lantaran berdiri bukan di lahan pribadi, melainkan di atas tepi sungai.

Menurutnya, masih ada beberapa rumah lagi yang berada di bantaran sungai dan perlu mendapat bantuan.

“Ini langkah awal yang bisa saya lakukan sebagai kepala kampung. Saat ini, pengerjaan rumah keluarga Erna sedang dalam proses,” ujarnya.

Zulfikar berharap Pemkab Berau dapat membantu rumah-rumah yang belum direlokasi dan direhabilitasi. Pasalnya, pihaknya saat ini tidak bisa berbuat banyak karena terbentur aturan.

“Besar harapan kami, pemerintah daerah turun tangan untuk masalah ini. Agar mereka juga dapat hidup dengan nyaman dan lebih layak,” pungkasnya. (*)