TANJUNG REDEB,– Usaha Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk menjadikan Kampung Wisata Bidukbiduk sebagai destinasi wisata yang mudah dijangkau kini menunjukkan hasil yang positif.
Pembangunan infrastruktur jalan dan revitalisasi kawasan wisata telah menambah daya tarik Bidukbiduk, mengurangi waktu perjalanan dari 8-10 jam menjadi hanya 6 jam.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, mengungkapkan bahwa konsentrasi pemerintah dalam membangun kawasan wisata pesisir berdampak signifikan pada tingkat kunjungan.
“Kunjungan wisata di Berau meningkat, dan kenyamanan saat berwisata menjadi salah satu faktor peningkatan itu,” kata Ilyas.
Data terbaru menunjukkan bahwa hingga September 2024, kunjungan wisata di Berau mencapai 316 ribu, melampaui target Pemkab Berau yang ditetapkan di angka 236 ribu untuk tahun ini.
Hal ini tentunya membawa kabar baik bagi peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan wisata.
Tingginya tingkat kunjungan berdampak positif pada pelaku usaha di sektor pariwisata, termasuk pedagang oleh-oleh, penginapan, penyewaan kapal, dan sektor UMKM lainnya.
“Efek dominonya tentu terasa. Kami optimis angka ini akan terus meningkat karena kebijakan mulai terbuka pasca-pandemi,” ujar Ilyas.
Ilyas juga menyoroti bahwa aksesibilitas ke destinasi wisata menjadi salah satu alasan wisatawan memilih Berau.
Saat ini, lebih dari 80 persen jalan menuju kawasan pesisir telah terbangun dengan baik, mencakup lokasi-lokasi menarik seperti Kolam Pemandian Air Panas Asin Pemapak, Labuan Cermin, dan Air Terjun Nyalimah.
“Infrastruktur jalan yang telah dibangun merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Berau, Pemprov Kaltim, dan pemerintah pusat. Kami bersyukur atas kemajuan ini,” terang Ilyas.
Kawasan wisata bahari di Berau tidak hanya terbatas pada Maratuan dan Derawan. Ilyas merekomendasikan wisatawan untuk juga mengunjungi Biduk-Biduk sebagai pilihan liburan akhir pekan.
“Saya jamin, di sana adalah surganya wisata, dengan keindahan pohon kelapa yang melambai menyambut kedatangan wisatawan,” tuturnya. (*)