TANJUNG REDEB – Rencana relokasi warga dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Segah terus digulirkan. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Berau tengah mematangkan kajian program relokasi dan pembuatan rumah baru bagi warga.

Kepala Bidang SDA Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Hendra Pratama, menjelaskan, program relokasi tersebut menjadi agenda prioritas yang akan dilaksanakan pada tahun ini. Namun, relokasi itu membutuhkan tinjauan yang matang sebelum dilaksanakan.

“Relokasi ini sebagai upaya menekan jumlah korban banjir,” kata Hendra, Selasa (10/6/2025).

Terdapat dua kampung yang menjadi prioritas saat ini, yakni Kampung Long Laai dan Long Ayap yang permukiman warganya berada persis di pinggiran sungai.

Sebagai informasi, bencana banjir yang terjadi pada 27 Mei lalu, sebanyak 877 jiwa harus meratapi nasib karena kondisi rumah yang terendam luapan sungai. Tak sedikit yang rumahnya porak poranda akibat hantaman banjir.

Dia menyatakan, dari dokumen perencanaan nantinya akan diusulkan ke kepala daerah untuk memastikan jalannya program yang telah dijanjikan kepada para korban banjir.

“Kajiannya kami matangkan dulu,” tegas dia.

Saat ini, pihaknya belum dapat menentukan jumlah penerima manfaat program relokasi tersebut. Jumlah tersebut akan berjalan seiring dengan proses kajian rampung.

Dari kajian tersebut juga akan ditentukan syarat dan ketentuan bagi warga yang layak menerima bantuan. Namun, untuk rumah ibadah dan fasilitas umum lainnya, menjadi agenda prioritas yang dibangun oleh pemerintah dan diberikan tanpa syarat.

“Itu nanti lahir dari hasil kajian kebijakan pemerintah,” sebutnya.

Keabsahan kepemilikan hunian baru bagi para korban banjir juga menjadi sorotan. Hendra menegaskan, seharusnya para warga sudah dipastikan memiliki sertifikat tanah saat hendak diberikan bantuan oleh pemerintah.

Dia menyatakan terdapat lahan seluas 150 hektare yang berada satu kilometer dari lokasi permukiman saat ini. Lahan tersebut telah disiapkan oleh aparat kampung.

Disinggung soal jadwal pelaksanaan program relokasi, Hendra hanya dapat memastikan bila program tersebut rampung sebelum banjir kembali terjadi.

“Secepatnya sebelum siklus banjir yang akan datang,” tutupnya. (*)