Foto: Buaya di Biduk biduk yang beberap waktu lalu muncul. 

TANJUNG REDEB- Kemunculan buaya di Kampung Bidukbiduk, Kecamatan Bidukbiduk, yang merupakan kampung wisata mendapat sorotan dari BKSDA Kaltim.

Kepala Kantor Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Berau, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, Ilyas menjelaskan, mengenai keberadaan buaya tersebut, dirinya sudah berkomunikasi dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bidukbiduk.

Pihaknya akan menindaklanjutinya dengan melakukan memonitoring, di setiap titik-titik wilayah yang diduga menjadi habitat buaya di sana.

“Jangan sampai malah mengancam keselamatan wisatawan dan masyarakat di sana,” ujarnya, beberapa hari lalu.

Dikatakan Ilyas, dirinya juga diinformasikan, memang buaya tersebut tidak berada di lokasi wisata. Apalagi, sebagai upaya pencegahan dini, pihak pengelola wisata di sana, juga sudah memasang pagar pembatas di areal wisata.

Ketika ditanya, apakah buaya yang beberapa hari lalu viral, akan direlokasi seperti kemunculan buaya di Labuan Cermin. Ilyas mengatakan, relokasi atau pemindahn adalah jalan terakhir penanganan konflik satwa.

“Relokasi bisa saja dilakukan, tapi cukup sulit menangkap buaya diarea luas. Kalaupun dipindahan, tentunya harus ke tempat yang aman,” katanya.

Hingga kini, pihaknya juga masih menunggu informasi dari monitor Pokdarwis. Namun, dirinya juga menyarankan kepada pemerintah di Bidukbiduk, dapat melakukan pemetaan habitat buaya.

Serta melakukan Penandaan areal rawan buaya. Kemudian menjalankan standar operasional prosedur (SOP) untuk pengelola wisata di lokasi habitat buaya.

“Juga diadakan pelatihan animal handling buaya untuk guide dan edukasi masyarakat. Ini juga bertujuan untuk mengetahui secara pasti populasi buaya di sana,” pungkasnya. (/)

Reporter: Hendra Irawan