TANJUNG REDEB – Libur panjang saat momen HUT RI cocok digunakan untuk berlibur, berikut ini rekomendasi tempat wisata di Berau Kaltim.

Momen libur panjang 17 Agustus dapat dimanfaatkan untuk berwisata bersama keluarga dan sahabat.

Sebab pada 17 Agustus 2025 jatuh pada hari Minggu, adapun keesokan harinya yakni 18 Agustus 2025 ditetapkan sebagai cuti bersama nasional.

Salah satu destinasi wisata adalah Kabupaten Berau di Kaltim. Destinasi wisata Berau beragam mulai dari wisata alam hingga wisata budaya.

Salah satu unggulan wisata di Berau adalah wisata pulau kecil yang berada di Kepulauan Derawan.

Selain itu, Berau juga memiliki wisata alam lainnya seperti di pemandian air panas hingga wisata di daerah pesisir yang cocok untuk para penyelam.

Dirangkum Berauterkini.co.id berikut ini sejumlah destinasi wisata di Berau Kaltim:

Pulau Maratua

Pulau Maratua berada di gugusan Kepuluan Derawan, pulau kecil ini menjadi surga bagi para penyelam.

Sebab Pulau Maratua menawarkan pemandangan bawah laut yang masih terjaga. Turis bisa menyaksikan keindahan bawah laut dengan berenang, snorkeling atau diving.

Maratua Seaview Resort
Maratua Seaview Resort (agoda.com)

Di Pulau Maratua juga terdapat berbagai resort mewah. Resort mewah ini berlokasi di atas laut sehingga memberikan pengalaman unik bagi pengunjung.

Untuk berpegian ke Pulau Maratua bisa ditempuh dengan speedboat reguler hingga pesawat perintis Smart Aviation.

Gua Halo Tabung

Masih di Pulau Maratua, destinasi wisata berikutnya adalah Gua Halo Tabung. Gua Halo Tabung merupakan gua karst yang berlokasi di pinggir laut.

Turis bisa menyaksikan keindahan stalaktit dan stalagmit, dan birunya air laut perairan Pulau Maratua. Lokasi gua bawah laut tersebut berada di tengah pulau dan dikelilingi oleh hutan.

Suasana Goa Halo Tabung di Kampung Payung-Payung, Maratua, yang sedang ramai dikunjungi wisatawan, Sabtu (28/6/2025). (Zuhrie/BT)
Suasana Goa Halo Tabung di Kampung Payung-Payung, Maratua, yang sedang ramai dikunjungi wisatawan, Sabtu (28/6/2025). (Zuhrie/BT)



‎Untuk menuju Gua Halo Tabung, turis cukup berjalan kaki atau trekking. Dari sana turis bisa menyaksikan keindahan saat laut Maratua bertemu dengan formasi batuan stalagmit di dalam gua.

‎Keindahan Gua Halo Tabung menjadikan lokasi tersebut spot foto favorit turis saat sedang plesiran. Selain berfoto turis juga bisa berenang atau snorkeling di Gua Halo Tabung.

Air Panas Bapinang

Pemandian air panas itu cukup unik lantaran berlokasi di pesisir bukan di area dataran tinggi seperti umumnya lokasi pemandian air panas.

‎Selain itu pemandian Air Panas Bapinang juga dikelilingi oleh hutan mangrove dan menambah suasana dekat dengan alam.

Momen Lebaran, Kunjungan Wisata di Pemapak Biatan Tembus 1.313 Orang dalam Sehari
Wisatawan yang memadati destinasi wisata di wisata Air Panas Asin Pemapak, Biatan Bapinang, Biatan. (Sulaiman/BT)

Tak ayal banyak turis yang datang untuk bersantai di pemandian Air Panas Bapinang. Selain wisata yang murah meraih, Air Panas Bapinang juga dipercaya bisa membawa khasiat. Mulai dari mengobati rematik hingga menyembuhkan rasa pegal dan gatal.

‎Untuk menuju Air Panas Bapinang cukup melakukan perjalanan darat dari Tanjung Redeb ke arah selatan Berau. Lama perjalanan hingga 2-3 jam bakal sepadan dengan ketenangan yang didapatkan di wisata Air Panas Bapinang.

Wisata Talisayan: Berenang Bersama Hiu Tutul

Objek Wisata Talisayan terkenal akan keberadaan hiu tutul. Hewan laut dengan nama lain whale shark atau hiu paus itu aman untuk didekati manusia.

‎Sebab hiu tutul bukanlah predator seperti hiu, melainkan hanya memakan tumbuhan laut hingga ikan kecil.

Foto ist: Wisatawan kala berenang dengan hiu paus di Talisayan.

Meski aman bagi manusia tetapi turis di Wisata Talisayan tetap harus mematuhi aturan saat berenang bersama hiu tutul. Mulai dari menjaga jarak aman hingga dilarang menyentuh atau melakukan kontak fisik langsung dengan hiu tutul.

‎Adapun biaya untuk berenang bersama hiu tutul dipatok mulai dari Rp600 ribu hingga Rp1,2 juta. Biaya tersebut belum termasuk sewa perahu sebesar Rp500 ribu yang nantinya digunakan oleh turis untuk menyeberang dari dermaga Talisayan ke habitat hiu tutul di perairan Talisayan.

Wisata Sejarah Kesultanan

Di Berau, terdapat dua peninggalan kesultanan yakni Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur. Saat ini terdapat dua lokasi yang menyimpan koleksi Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.

Peninggalan Kesultanan Sambaliung

Peninggalan di masa Kesultanan Sambaliung adalah Keraton Sambaliung yang sekarang ini dijadikan sebagai tempat wisata Sambaliung yang ada di tepi Sungai Kelay.

Sekarang, bangunan Keraton Sambaliung tersebut menjadi sebuah museum yang menyimpan peninggalan dari sejarah Kesultanan Sambaliung.

Keraton Sambaliung.

Salah satunya adalah tiang yang terbuat dari kayu ulin dengan ukiran aksara Bugis yang diletakkan di depan museum. Benda tersebut menjadi peninggalan dari pengikut Kerajaan suku Bugis. Ukiran tersebut berisi berbagai aturan untuk para rakyat yang akan melewati istana.

Peninggalan Kesultanan Gunung Tabur

Kesultanan Gunung Tabur merupakan sebuah kerajaan besar yang wilayah kekuasaannya meliputi hampir setengah Pulau Kalimantan, dan juga bahkan hingga ke batas negara Brunei Darussalam.

Selama perang dunia ke 2 tahun 1945, Istana Gunung Tabur pernah dibom sekutu hingga tak ada lagi bagian dari istana tersebut yang tersisa.

Keraton Gunung Tabur yang kini berubah menjadi Museum Batiwakkal, (Foto: int)

Kemudian pada tahun 1990, Istana tersebut akhirnya dibangun kembali serta dijadikan museum yang namanya yaitu Museum Batiwakkal. Museum ini pada saat itu diresmikan di tahun 1992.

Museum Batiwakkal sudah tidak menjadi tempat tinggal sultan dan keluarganya lagi, kini menjadi salah satu museum bersejarah di Gunung Tabur.

Museum Batiwakkal menyimpan beragam benda peninggalan sejarah. Koleksi di Museum Batiwakkal masih cukup lengkap, mulai dari singgasana raja, dispenser dari keramik masih tersimpan di sini.