TANJUNG REDEB – DPRD Berau memberikan tanggapan di tengah maraknya ajakan warganet untuk mengibarkan bendera One Piece saat momen HUT RI.
Pro kontra atas munculnya kampanye penggunaan bendera Jolly Roger di serial anime asal Jepang yakni One Piece belum juga reda.
Sebagai informasi, One Piece merupakan anime asal Jepang yang mengisahkan soal kehidupan bajak laut. Pengibaran bendera One Piece saat HUT RI dimaknai oleh warganet sebagai bentuk kekecewaaan atas sejumlah kebijakan pemerintah.
Merespons itu, Anggota DPRD Berau, Rudi Mangunsong, menyatakan bahwa selama 80 tahun Indonesia merdeka, bendera resmi Indonesia tetap merah putih.
Bendera merah putih yang seharusnya dikampanyekan secara luas, dengan dipasang di kendaraan, halaman rumah, kantor pemerintahan, BUMN dan BUMD hingga di perahu nelayan.
“Sesuai instruksi pemerintah, yang dipasang merah putih,” sebutnya, saat dikonfirmasi pada Selasa (5/8/2025).
Anjuran itu tertuang jelas dalam SE Nomor 003.1/200/Pem tentang Penyampaian Tema dan Logo serta Partisipasi Menyemarakkan Peringatan HUT ke-80 RI 2025. Surat tersebut merupakan tindak lanjut dari surat Mensesneg Nomor: B-29/M/S/TU.00.03/02/2025 tentang Tema, Logo dan Partisipasi Perayaan HUT ke-80 RI tahun ini.

Rudi Mangunsong menyebut edaran itu sudah tegas, tak ada anjuran bendera lain selain bendera merah putih. “Ikuti instruksinya, ini perayaan kemerdekaan kita,” sebut politisi dari PDI Perjuangan itu.
Dia meminta, masyarakat dapat memunculkan semangat nasionalisme dengan memasang bendera dengan tindakan yang lebih positif. Adapun pesan dari anime One Piece justru tak memunculkan semangat nasionalisme.
“Kalau disama-samakan, cocokologi namanya,” tutur pria yang menjabat sebagai DPRD Berau selama 5 periode itu.
Menurutnya, jika penggunaan bendera tersebut sebagai bentuk kritik, maka menjadi hak bagi setiap warga negara.
Hanya saja, kesakralan bendera Indonesia tak boleh dikesampingkan. Bila merujuk pada aturan, bendera itu tak boleh berada lebih tinggi dari bendera Indonesia. “Silakan mengkritik, itu hak warga negara,” sebutnya.
Dia menyebut, hingga saat ini belum ada satu pun bendera One Piece yang dikibarkan di Berau. Menandakan saat ini Berau masih kondusif. Kondisi yang dia harap dapat terus berlangsung hingga 31 Agustus mendatang.
“Belum setahu saya belum ada kasus, jangan sampai ada lah,” tuturnya.
Bila hal itu terjadi, dia berpesan kepada aparat keamanan di Berau untuk lebih preventif dalam menindak oknum tersebut. “Kalau ada protes, silakan disampaikan dengan cara yang baik dan benar,” pesan dia.