Foto: Banjir Luapan sungai Kelay yang merendam permukiman penduduk di Kampun Tumbit, Rabu (10/05/2023).

TANJUNG REDEB– Dampak banjir yang terjadi beberapa hari terahir, membuat posyandu pembantu (Pustu) di Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur belum bisa difungsikan. Itu dikarenakan karena pustu yang berada di RT 01 itu masih terendam banjir dengan ketinggian kurang lebih 1 meter.

Kepala Kampung Tumbit Dayak, Maspri membenarkan kondisi itu. Akibatnya, pelayanan kesehatan harus dipindahkan ke kampung terdekat yakni Kampung Labanan.

“Bahkan, rumah tenaga kesehatannya juga terendam air. Mau tidak mau, pelayanan kesehatan berpindah ke Labanan. Karena di pustu belum bisa dilakukan aktivitas apapun,” jelasnya, Rabu (10/5).

Dijelaskannya, banjir mulai terjadi di kampungnya sejak Senin (8/5/2023) lalu, akibat luapan Sungai Kelay, dan juga curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Kelay.

Hal ini membuat beberapa fasilitas terendam banjir, seperti Pustu, sekolah dasar dan Paud. Hingga aktivitas belajar mengajar terpaksa dihentikan juga. Bahkan, sejumlah jalan juga masih terendam air.

“Kalau sekarang airnya sudah mulai surut. Tapi masih ada titik jalan terendam dan belum bisa dilalui, karena genangannya masih tinggi. Tapi ini bisa naik kembali airnya kalau hujan lagi di wilayah hulu Kelay,” ujarnya.

Tidak hanya fasilitas layanan publik saja, lahan pertanian warga yang berada di dataran rendah juga terancam gagal panen karena terendam banjir. Dia menyebut, kerugian yang diderita warganya mencapai mencapai ratusan juta rupiah.

“Kalau banjir begini tanaman warga pasti rusak. Terutama pertanian yang panen 3 bulan sekali, seperti tanaman holtikultura. Bisa-bisa gagal panen petani karena banjir ini,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Totoh Hermanto mengatakan, untuk fasilitas kesehatan yang terendam banjir, tentu tidak bisa dipindahkan begitu saja, mengingat perannya sangat penting. Terlebih, ada ratusan kepala keluarga (KK) yang ada di Kampung Tumbit Melayu.

“Tidak bisa dipindahkan begitu saja. Banyak alurnya, terlebih ini pelayanan dasar masyarakat,” ujarnya.

Totoh mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepala kampung guna membahas soal ini lebih lanjut.

“Kami akan bahas ke depannya seperti apa. Dan tentunya, petugas pustu sudah antisipasi, kemungkinan tidak ada barang-barang pustu yang terendam. Saya belum terima laporan kerusaka,” tutupnya. (/*)

Reporter: Hendra Irawan