Foto: Bupati Berau Sri Juniarsih bersama petinggi PT PLN UP3 Berau melakukan peninjauan terhadap penambahan daya listrik di PLTD Sambaliung.

TANJUNG REDEB – PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) UP3 Berau pada Oktober 2023 ini bakal menginstal sambungan listrik tambahan daya sebanyak 5 Megawatt (MW). Tambahan daya bakal dipasang di PLTU Teluk Bayur.

Menurut rencana, PT PLN UP3 Berau bakal menambah daya listrik sebanyak 15 MW. Penambahan tersebut bakal menjadi jawaban atas pemadaman bergilir yang kerap dialami oleh pelanggan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

Manager ULP Tanjung Redeb Mohammad Akhlis, menyatakan bila saat ini alat operasi pembangkit baru tersebut dalam masa pengiriman. Pembangkit tersebut bakal menopang 13 sistem kelistrikan di Berau.

“Inshaallah Oktober 2023 sudah mulai berjalan,” kata Akhlis sapaan dia kala dikonfirmasi melalui sambungan pesan pribadi WhatsApp, pada Kamis (28/9/2023).

Sementara, ke depan PT PLN UP3 Berau bakal menambah lagi asupan daya listrik ke Berau melalui sambungan listrik di sistem listrik Tanjung Selor, Kaltara. Bila rencana tersebut berjalan lancar, Berau akan mendapatkan tambahan daya sebanyak 15 MW melalui pembangkit listrik tenaga gas alias PLTG Tanjung Selor.

“Jadi 5 MW punya Teluk Bayur, 15 MW dari sistem Selor,” ujarnya.

Ditayangkan dari berita sebelumnya, Manajer PT PLN UP3 Berau Haryadi Poel, menyatakan saat ini pihaknya telah mengajukan proposal penambahan daya di unit pembangkit Tanjung Redeb.

Penambahan daya yang diajukan sebesar 15 MW ke PT PLN. Daya tersebut bakal menutupi kebutuhan daya di Berau sebesar 36,2 MW. Rencananya daya tambahan tersebut bakal masuk ke Berau pada November 2023 mendatang.

“Saat ini sedang diproses, semoga ada jalan terang untuk jawaban kebutuhan listrik di Berau,” ucapnya.

Dirinya mengaku kaget dengan iklim investasi di Berau. Berkembang cukup pesat. Pada awal tahun lalu, kebutuhan daya pada beban puncak hanya 23 MW. Pada saat ini meningkat hingga 36,2 MW.

Belum lagi daftar tunggu untuk bangunan RSUD Type B dan Hotel yang bakal diresmikan nanti. Membutuhkan daya hingga 5 MW.

Bila dirincikan, menurut data PT PLN UP3 Berau, pasokan daya listrik dari PLTD Sambaliung ditambah Sewatama, mencapai 15 MW. PLTU Lati 7,9 MW. PLTU Teluk 6,8 MW. Defisit 5,5 MW.

Termasuk kebutuhan data untuk hotel baru di Berau, kemudian rumah sakit, hingga bisnis perhotelan dan penginapan yang tiap tahun terus meningkat. Belum lagi semakin bertambahnya lokasi perumahan baru, seperti yang ada di Gunung Tabur.

Kondisi perkembangan itu yang menurutnya mesti mendapatkan asupan daya lebih agar masyarakat tetap aman dan nyaman menggunakan jasa penyalur listrik di Bumi Batiwakkal tersebut.

“Saya pribadi kaget, pertumbuhannya begitu pesat. Makanya kami ajukan proposal penambahan daya untuk pembangkit di Tanjung Redeb,” beber dia.

Disinggung ihwal kelanjutan sistem interkoneksi jaringan listrik Mahakam, Haryadi menjawab saat ini pembangunan masih berada di Maloy, Kutim. Belum dapat disambungkan ke jaringan Berau.

Dia mengatakan, terdapat beberapa hambatan terkait kelanjutan proyek tersebut. Salahsatunya yakni proses pembebasan lahan yang hingga saat ini masih alami perdebatan dengan warga yang lahannya bakal dilewati jaringan listrik Mahakam.

“Menurut informasi yang saya terima, targetnya 2025 sudah masuk ke Berau,” ujarnya. (*)

Reporter: Sulaiman