Reporter : Sulaiman
|
Editor :

TANJUNG REDEB – Kendaraan operasional milik PT Kertas Nusantara (KN) mulai ramai berseliweran di Kabupaten Berau, khususnya kawasan Ibu Kota Tanjung Redeb. Apakah ini menandakan perusahaan besutan Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, itu aktif kembali? Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) belum ada laporan.

Bahkan, selain kendaraan operasional, beberapa bulan lalu dari Bandara Kalimarau sempat melayani penerbangan ke Bandara Mangkajang milik PT Kertas Nusantara, melalui maskapai jet pribadi PT Jhonlin Air Transport.

Menjawab itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Berau, Nanang Bakran, mengatakan bahwa saat ini belum ada laporan resmi dari pihak perusahaan ihwal pengaktifan kembali perusahaan pengolah bubur kertas tersebut.

“Belum ada sampai laporan ke kami,” kata Nanang, ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/9/2024).

4F PT KERTAS 2

Diterangkan, bahwa dalam urusan investasi dalam jumlah yang besar, biasanya melalui perizinan di level pusat dan provinsi. Sementara daerah, akan mendapatkan surat terusan resmi bila proses operasi perusahan akan berjalan.

“Karena ini perusahaan besar, perizinannya itu di level pusat dan provinsi,” jelasnya.

Disamping itu, perusahaan pun disebut akan melakukan proses pengurusan perizinan memalui sistem online atau Online Single Submission (OSS). Dimana sistem tersebut telah terintegrasi ke sistem investasi di seluruh level pemerintahan.

Bila itu dilakukan, maka secara otomatis informasi tersebut akan masuk di daerah. Namun hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut terkait jadwal operasi sampai nilai investasi dari PT Kertas Nusantara di sistem OSS.

“Mungkin nanti kami akan mendapat tembusan saja,” ujarnya.

Kendati demikian, Nanang mengatakan, bila PT Kertas Nusantara benar akan operasi, tentu akan menjadi kabar baik untuk masyarakat Berau.

Sebab, pada masa kejayaannya, PT Kiani Kertas dulunya mampu menyerap banyak tenaga kerja dan menjadi salah satu saksi kemajuan “Bumi Batiwakkal” pada awal tahun 2000-an.

“Tentu kabar baik, Berau bisa punya kembali perusahaan besar yang suplai kebutuhan kertas nasional,” ujar Nanang. (*)