Reporter : Syaifuddin Zuhrie
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

JAKARTA,- PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) melaporkan penjualan sebesar USD1,27 miliar hingga 30 Juni 2024, sedikit menurun dibandingkan USD1,28 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski penjualan mengalami penurunan, perusahaan berhasil mencatatkan peningkatan laba selama periode tersebut.

Dikutip Berauterkini dari Emitennews.com, laporan keuangan perusahaan yang beroperasi di Berau sejak 1983 itu dirilis pada Kamis (22/8/2024) menyebut, beban pokok penjualan turun menjadi USD1,13 miliar dari sebelumnya USD1,21 miliar.

Penurunan beban ini berkontribusi pada peningkatan laba kotor perusahaan yang naik menjadi USD137,32 juta dari USD69,03 juta.

Beban usaha juga diklaim mengalami penurunan menjadi USD67,32 juta dari USD73,39 juta. Hal ini mendorong Berau Coal Energy mencatatkan laba operasi sebesar USD70,00 juta, berbalik dari rugi operasi sebesar USD4,36 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba sebelum pajak tercatat sebesar USD55,03 juta, berbanding terbalik dengan rugi sebelum pajak sebesar USD1,32 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai USD6,70 juta, berbalik untung dari rugi sebesar USD11,50 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, jumlah liabilitas perusahaan meningkat menjadi USD1,39 miliar hingga 30 Juni 2024, naik dari USD1,23 miliar pada 31 Desember 2023. Di sisi lain, jumlah aset perusahaan juga meningkat menjadi USD1,39 miliar hingga 30 Juni 2024, dari USD1,21 miliar pada 31 Desember 2023.

Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya, meskipun penjualan sedikit menurun, perusahaan mampu meningkatkan efisiensi dan meraih laba yang positif. (*)