Foto: Wakil ketua komisi III DPRD Berau, Abdul Waris bersiama Komisi III saat rapat dengan Pemkab
TANJUNG REDEB, – Progres rencana pembangunan rumah sakit baru Berau dinilai stagnan. Menurut wakil ketua komisi III DPRD Berau, Abdul Waris, sudah proses berjalan hingga kini belum ada kemajuan.
Waris meminta Pemkab Berau lebih greget lagi dalam mewujudkan rencana ini. Jangan sampai kata dia, anggaran yang disediakan menjadi sia-sia karena progresnya yang lambat.
“Sampai sekarang, SK penentuan lokasi (Penlok) belum juga keluar dari Pemprov Kaltim. Ini harus dikejar, mengingat waktu tidak banyak,” jelasnya.
Menurutnya anggaran digelontorkan tahun ini sebesar Rp 20 miliar. Namun, menjelang Juli 2022, progresnya masih terkendala di Penlok.
Sebenarnya kata dia, penganggaran pembangunan rumah sakit, sudah dilakukan pada ABT tahun 2021 lalu.
“Jangan sampai kita anggarkan, malah batal, karena minimnya progres,” ujarnya.
Tanggapan Anggota Komisi III lainnya, Ichsan Rapi menjelaskan, Belum ada Penlok menyebabkan proses lain tertunda. Memang diakuinya, rencana pembangunan rumah sakit itu berada di atas lahan 10 hektar di Inhutani. Namun, belum adanya Penlok, sama saja, rumah sakit belum memiliki lahan untuk berdiri.
“Sementara belum ada jaminan itu layak atau tidak. Makanya kami ingin Pemkab ini benar-benar serius terkait rencana ini. Jika seperti ini, saya pesimis, proyek ini bakal terealisasi,” terangnya.
Apalagi rencana kepala daerah, paling tidak di tahun 2022 ini, pembangunan rumah sakit sudah bisa direalisasikan, meskipun hanya peletakan batu pertama.
“Semua OPD yang terlibat, harus benar-benar mendorong ini. Waktu kita tidak lagi banyak. Harapan kami, dalam waktu dekat ini sudah progres menggembirakan,” pungkasnya. (*)