BERAU TERKINI – Program Satu Orang Satu Pohon yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Berau di sekolah akan mulai digelar dalam rangkaian Hari Guru pada 25 November 2025.
Program yang diamanahkan Bupati Berau Sri Juniarsih kepada Dinas Pendidikan itu dianggap dapat menggerakkan para siswa untuk menciptakan rasa peduli terhadap lingkungan.
Kepala Disdik Berau, Mardiatul Idalisah, mengatakan, dimulainya program Satu Orang Satu Pohon pada Hari Guru sengaja dilakukan sebagai jawaban atas krisis lingkungan yang saat ini terjadi di Bumi Batiwakkal.
“Bentuknya rangkaian ya, jadi banyak agenda dalam satu kegiatan,” kata Mardiatul.
Selain penanaman pohon, Disdik Berau juga akan menggelar banyak lomba yang melibatkan guru dan murid sebagai peserta.
Saat ditanyakan waktu dimulainya rangkaian tersebut, dia tak membeberkan banyak informasi. Namun, dia memastikan kebutuhan operasional sepenuhnya berasal dari anggaran yang dikelola Disdik Berau.
“Kemungkinan Oktober, tapi ini masih dalam rencana kami,” tutur dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Berau tengah serius melakukan penanganan deforestasi di Bumi Batiwakkal, salah satunya melalui program penanaman pohon yang melibatkan murid SD hingga SMA.
Bupati Berau, Sri Juniarsih, mengatakan, program tersebut merupakan tindak lanjut atas keresahan karena semakin berkurangnya luasan hutan.
Selain itu, adanya ancaman bencana alam, seperti banjir dan longsor, yang terus menghantui warga, baik di daerah aliran sungai maupun perkotaan.
“Saat ini masih terus dikoordinasikan antara Disdik dan DLHK,” kata Bupati Sri, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, tak ada kata terlambat menyelamatkan hutan. Penghijauan dalam jumlah besar masuk dalam agenda peduli lingkungan.
“Pemerintah daerah tak akan pernah tinggal diam dengan ancaman bencana. Kami serius menangani ini,” tegasnya.
Sri pun telah memberikan deadline kepada Dinas Pendidikan serta DLHK agar program tersebut dapat segera direalisasikan. Termasuk memastikan kesiapan bibit yang nantinya akan ditanam di lahan yang mengalami kerusakan.
“Saya sudah tugaskan, semoga segera dapat jadwal untuk direalisasikan,” harapnya.
Kasi PKSDA dan Pemberdayaan Masyarakat KPHP Berau Barat, Edhuwin, menyatakan pihaknya bersedia menyediakan bibit pohon yang dibutuhkan dalam program tersebut.
Edhu mengatakan, pihaknya akan meninjau terlebih dahulu kawasan yang akan ditanami pohon untuk memahami target dari kegiatan tersebut.
Dalam program reboisasi, setidaknya terdapat dua target lahan strategis, yakni penghijauan untuk penanggulangan banjir di daerah aliran sungai dan reboisasi pada hutan gundul akibat aktivitas manusia, seperti penggundulan hutan akibat pertambangan.
Dia menegaskan, kebutuhan pemetaan tersebut menjadi dasar KPHP Berau Barat untuk menentukan jenis tanaman yang dapat digelar dalam program tersebut.
“Jadi jenisnya jelas untuk tanaman hutan atau buah-buahan, kami ada semua,” tuturnya.
Edhu menerangkan, program tersebut merupakan agenda rutin setiap tahun, yakni memberikan bibit kepada warga secara gratis. Syaratnya mereka memiliki lahan dan merawat tanaman tersebut secara baik dan benar.
“Itu sudah jadi program kami, tentu akan didukung penuh,” sebut dia. (*/Adv)