FOTO: CHRP General Servis, Crewing dan CSR ABL Group, Hermawan dengan pihak SMKN3 Berau di Kickoff Hatchery Program, Kamis (15/6/2023).

TANJUNG REDEB- PT Asian Bulk Logistics (ABL) dan SMKN 3 Berau Gelar Kickoff Hatchery ikan kerapu macan dalam rangka program CSR, pada Kamis (15/6/2023).

Program itu terlaksana berkat dukungan dari program CSR dari PT ABL, sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang menyasar kepada 4 pilar. Yakni; pendidikan, kesehatan & lingkungan, kemandirian ekonomi dan sosial, serta kebudayaan dan keagamaan.

Dalam Kickoff Hatchery Program tersebut, juga dirangkai dengan serah terima indukan kerapu macan kepada pihak sekolah.

Acara yang diselenggarakan di SMKN 3 Berau itu, juga dihadiri CHRP General Manager Human Capital & CSR ABL Group Hermawan. Serta perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan Perikanan (DKPKP) – UPT Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL) Pemprov DKI Jakarta.

Kemudian ada juga Kacabdin Pendidikan Provinsi Kaltim Wilayah VI Kabupaten Berau Juanita Sari, Kepala Sekolah SMKN 3 Berau Akbarunsyah, dan perwakilan Dinas Pendidikan Berau.

Mengapa ABL Group menyasar SMKN 3 Berau?. Alasannya, karena sekolah itu dianggap layak. Mulai dari segi fasilitas maupun insfrastruktur PT. ABL hanya melengkapi yang kurang saja.

Kepala SMKN 3 Berau, Akbarunsyah mengatakan, hatchery program merupakan kerjasama yang sangat penting. Dirinya pun mengapresiasi dan berterimakasih kepada ABL Group, yang telah memilih sekolahnya untuk pengembangan budidaya kerapu macan.

“Ini juga untuk peningkatan kompetensi bagi guru dan siswa. Ini luar biasa. Terimakasih PT ABL Group yang sudah mensupport kami,” terangnya.

Lanjut kata dia, kerjasama budi daya kerapu macan ini, merupakan kerjasama pertama non praktek kerja industri (prakerin). Tidak itu saja, dua guru jurusan disekolahnya, juga sudah diberikan pelatihan dan pembinaan oleh DKPKP-UPT PBKL Pemprov DKI Jakarta, yang diinisiasi oleh ABL Group.

Dirinya berharap, indukan kerapu macan yang diserahkan untuk dibudidayakan dapat berkembang dengan baik. Sehingga, 6 hingga 8 bulan kedepan sudah dilakukan pemijahan. Terpenting dapat menambah wawasan siswa maupun siswi di sekolah itu.

“Harapan kami dari sekolah, bisa meningkatkan kemampuan anak-anak. Dan program hatchery ini bermanfaat bagi masyarakat Berau kedepannya,” jelasnya.

Sementara itu, CHRP General Manager Human Capital & CSR ABL Group, Hermawan menjelaskan, dipilihnya SMKN 3 Berau sudah berdasarkan riset managemen PT ABL sejak 2021 lalu.

Saat itu kata Dia, timnya langsung melakukan mapping di sejumlah wilayah di daerah, khususnya di wilayah Kalimantan Timur. Riset itu pun sampai ke Kabupaten Berau. Di mana tim menetapkan SMKN 3 Berau sebagai areal yang memiliki potensi pengembangan ikan kerapu macan.

“Hatchery Kerapu Macan ini, satu-satunya di Kaltim. Karena kami sudah cari di setiap daerah itu belum kami temukan,” katanya.

Guna mendukung program itu, ABL Group mememberikan dukungan pemantapan infrastruktur yang sebelumnya sudah di miliki oleh SMKN 3 Berau. Baik itu berupa pembangunan jaringan pipanisasi dari laut ke SMKN 3 sepanjang ratusan meter.

Bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) – UPT Pusat Budidaya dan Konservasi Laut (PBKL) Provinsi DKI Jakarta Dalam hal pemberian bimbingan teknis. Khususnya pembudidayaan ikan kerapu macan di Pulau Tidung Kepulauan Seribu pada bulan Maret lalu.

Pihaknya juga melakukan pembelian indukan ikan kerapu, yang sudah dilakukan pada bulan Mei lalu di area Pulau Maratua dan Balikukup. Pembelian inipun ditandai sebagai titik awal proses pembudidayaan Ikan kerapu macan. Dimana proses pijah hingga menjadi bibit, akan berlangsung selama kurang lebih 6 bulan.

“Sehingga diharapkan, di akhir bulan Desember 2023, bibit ikan kerapu macan dengan ukuran 6cm dapat siap dijual kepada para nelayan. Terutama area Derawan dan Maratua,” jelasnya.

“Kemudian siap untuk di kembang biakan di KJA (Keramba Jaring Apung) masing-masing agar siap dijual dan diekspor. Salah satu negara tujuan adalah Hongkong,” tambahnya.

Keberadaan hatchery ini kata Hermawan, diharapkan menjadi solusi bagi pemenuhan industri kerapu macan di Bumi Batiwakkal. Khususnya dalam memenuhi bibit kerapu macan di KJA di Pulau Maratua dan sekitarnya.

Sebab selama ini, para pemilik KJA mendatangkan bibit dari Pulau Jawa. Selain rentan mati, harga perekor anakan sepanjang 7 cm seharga Rp 16 ribu.

“Jika budi daya ini sukses, maka pemilik KJA tidak perlu jauh-jauh membeli di Pulau Jawa. Cukup di SMKN 3 Berau saja. Karena lebih dekat, mortaliti lebih tinggi dan lebih murah,” jelasnya.

Lanjut Hermawan, ada beberapa goals yang akan dicapai melalui program tersebut. Selain menjadikan SMKN 3 Berau mandiri kedepannya. Industri kerapu macan, tidak lagi bergantung pada alam bebas.

“Sehingga ada keseimbangan ekosistem. Harapannya jadi basis dan penghasil bibit kerapu macan terbesar di Kaltim. Dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Kacabdin Pendidikan Provinsi Kaltim Wilayah XI Kabupaten Berau Juanita Sari juga mengapresiasi kepedulian dan perhatian ABL Group kepada SMKN 3 Berau.

Dirinya berharap, kerjasama itu tidak hanya ceremonial semata. Namun, bermuara pada pengiriman hasil pembibitan yang dilakukan.

“Ini sangat bagus bagi masa depan anak. Dan kemandirian sekolah. Dan ini bisa jadi branding untuk SMKN 3 Berau kedepannya,” terangnya.

Di sisi lain, melalui program itu juga dapat menambah wawasan seluruh siswa maupun siswi di sekolah itu.

“Paling tidak jika tidak melanjutkan kuliah, mereka bisa memanfaatkan ilmu ini untuk bekal masa depannya,” ujarnya.

Kepala UPT PBKL, DKPKP Pemrpov DKI Jakarta, Rita mengatakan, PT ABL melalui program CSRnya sangat peduli terhadap masyarakat pesisir. Sehingga, menyalurkan bantuan melalui sarana atau prasarana serta indukan ikan ke SMKN3 Berau.

Dengan harapan, pihak sekolah dapat melakukan pembenihan ikan kerapu. Serta dapat memenuhi kebutuhan benih ikan bagi para pembudidaya ikan di wilayah sekitar.

Untuk program itu, kolaborasipun dilakukan oleh ABL Group dengan menggandeng Tim Ahli Pembenihan Ikan Kerapu dari Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, yang sudah berhasil dalam pembenihan ikan tersebut. Kolaborasi itu, untuk membantu memberikan pelatihan tambahan bagi guru jurusan agar budidaya lebih maksimal.

“Diharapkan dengan kickoff penyerahan induk ikan kerapu dari PT ABL kepada SMKN3 Berau ini, menjadi langkah awal dalam memenuhi kebutuhan benih ikan untuk pembudidaya ikan khususnya di wilayah pesisir Kalimantan Timur,” pungkasnya. (/ADV/)

Reporter: Hendra Irawan