Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Akhir-akhir ini jagat maya digemparkan dengan potensi gempa “raksasa” di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Hal ini pun menjadi topik yang ramai dibahas. Pertanyaannya, apakah wilayah Kabupaten Berau aman?

Sebenarnya, potensi gempa megathrust ini sudah pernah mengemuka ke publik, bahkan terjadi sebelum gempa dan tsunami aceh 2004 silam.

Kepala Stasiun Meteorologi Kalimarau Berau, Ade Heryadi, menyebut megathrust memang berpotensi, terutama di wilayah Sumatra Barat dan Selatan Jawa.

“Tetapi, untuk dampak dari megathrust  ke wilayah kita (Berau) itu tidak langsung,” jelas Ade Heryadi, di kantornya, Kamis (15/8/2024).

16B POTENSI 1

Hanya saja, yang perlu diperhatikan adalah potensi megathrust di utara Sulawesi. Jika megathrust tersebut aktif, dampaknya dimungkinkan bisa sampai ke Kabupaten Berau, khususnya di wilayah pesisir selatan Berau.

Bahkan, dari skenario model tsunami dari zona megathrust utara Sulawesi itu, juga cukup mengkhawatirkan.

“Bisa berdampak di sepanjang pesisir pantai Berau. Dari skenario model tsunami dari zona megatrusht Utara Sulawesi, potensi tsunami 0.5-3 M,” paparnya.

Dikatakannya, megathrust terjadi akibat pertemuan 2 lempeng yaitu Indo-Australia dan Eurasia ( untuk barat Sumatra dan selatan Jawa).

16B POTENSI 3

Megathrust Selat Sunda dan megathrust Mentawai-Siberut, berpotensi memicu terjadinya gempa dahsyat dengan magnitudo diatas 8.

“Kekuatanya 8,5 Magnitudo (bisa lebih),” katanya.

Megathrust tersebut masih sebatas potensi. Namun masyarakat perlu memiliki pengetahuan dan kesiap-siagaan akan potensi gempa bumi di wilayah Berau.

Terkhusus daerah-daerah yang berada disepanjang pesisir pantai dengan selalu update info gempa dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Sementara, terkait apakah megathrust tersebut benar-benar diprediksi bisa terjadi, pihaknya tidak bisa memastikan.

“Karena belum ada teknologi yang bisa memprediksi, kapan terjadinya gempa bumi,” tandasnya. (*)