Reporter : Sulaiman
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Ramalan BMKG memprediksi potensi hujan mengguyur Bumi Batiwakkal saat pemungutan suara di Pilkada Berau 2024 pada 27 November mendatang. Jika ini terjadi, maka akan berdampak pada rusaknya surat suara hingga minimnya partisipasi pemilih.

Kondisi ini pun menjadi kekhawatiran tersendiri di tengah upaya pemerintah menekan angka golongan putih alias Golput pada pilkada tahun ini.

Keresahan itu disampaikan Pjs Bupati Berau, Sufian Agus, kala ditemui awak media usai bertandang ke Sekber MP-AW di Jalan Pangeran Diponegoro pada Senin (7/10/2024).

Ia mengatakan, menurut informasi yang disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa pada saat pencoblosan berlangsung, Berau akan berpotensi diguyur hujan.

“Informasi ini disampaikan langsung oleh BMKG: potensi hujan saat pencoblosan,” ungkapnya.

Informasi itu pun akan ia bahas bersama dengan unsur forum komunikasi pimpinan daerah alias Forkopimda Berau.

Ia mengharapkan ada langkah antisipasi dalam menekan risiko jika hujan tersebut benar mengguyur Berau saat pemungutan suara berlangsung.

“Ini perlu langkah antisipatif agar tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan. Tapi kita berharap semoga tidak hujan,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa nantinya KPU Berau diminta untuk lebih siaga dalam memastikan logistik pilkada aman selama proses pemungutan suara. Secara teknis, ia meminta KPU dapat memastikan tempat pemungutan suara (TPS) aman dari guyuran hujan, demi mencegah rusaknya surat suara hingga kotak suara.

“Akan jadi riskan untuk menanti hasil dari pilkada ini bila surat suara rusak,” ungkapnya. Oleh karena itu, ia mengilustrasikan saat pemungutan suara berlangsung, pihak KPPS dapat mengakali lokasi TPS dengan tenda yang baik untuk mengamankan surat suara.

Bahkan, di TPS harus memiliki sistem drainase yang baik untuk mengalirkan air menuju saluran pembuangan.

“Itu beberapa langkah alternatif yang bisa diambil,” pesannya.

Ia pun berharap agar seluruh perangkat daerah dapat menjadi motor utama dalam memastikan pilkada berlangsung secara Luber Jurdil, tanpa ada satupun kasus ASN yang tidak netral.

“Netralitas ASN tidak boleh ditawar-tawar,” tegasnya. (*/ADV)