Foto: Sosialisasi penyesuaian tarif Perumda Air Minum Batiwakkal, Rabu (21/9/2022).

TANJUNG REDEB, – Penyesuaian tarif telah disepakati, dalam kegiatan sosialisasi penyesuaian tarif Perumda air minum Batiwakkal. Diketahui tarif HPP/Biaya dasar NRW riil Perumda Air Minum Batiwakkal Rp 4.729/m3 akan disesuaikan menjadi Rp 7.153 m3.

Penyesuaian tarif itu, akan tetapkan pada Oktober mendatang, dan berlaku pada pembayaran November. Direktur Perumda Air Minum Batiwakkal, Saipul Rahman mengatakan, dalam sosialisasi penyesuaian tarif air minum, seluruh jajaran forkopimda, SKPD, kecamatan, kelurahan, perwakilan pemuda, hingga forum RT tidak ada yang keberatan.

Adapun langkah selanjutnya, pihaknya akan melaporkan hasil dari sosialisasi itu, kepada Bupati Berau selalu kuasa pemilik modal (KPM).

“Sebenarnya, terkait penyesuaian tarif ini, bupati sebagai KPM sudah menyetujui. Namun, kami diminta untuk melakukan sosialisasi dan konsultasi kepada masyarakat. Kalau ada gejolak, diminta segera melapor. Tetapi, jika tidak ada maka tetap dijalankan,” jelasnya.

Menurutnya, penyesuaian tarif itu, sudah sesuai Permendegri Nomor 21 Tahun 2020 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum. Di mana dalam aturan tersebut, penyesuaian tarif dibuat sesederhana mungkin.

Sekarang kata dia, cukup dari Direktur yang mengajukan ke Dewan Pengawas (Dewas), dan dari Dewas mengajukan ke bupati selalu pemegang KPM. Dan itu kata Saipul, sudah dilalui. Sehingga untuk menetapkan penyesuaian tarif cukup dengan surat keputusan dari bupati.

“Saat ini kami lagi proses, karena semakin lama kita membiarkan, maka penyesuaian ini tidak akan dilakukan. Target kami, Oktober nanti sudah diberlakukan, namun efektif perubahannya pada November mendatang,” jelasnya.

Lebih lanjut kata dia, dengan tarif Rp 7.153 m3, sebenarnya masih lebih rendah jika dibandingkan dengan tarif rata-rata Perumda Tirta Kencana di Samarinda yang tarifnya Rp 7.540 m3, dan Perunda Tirta Tuah Benua Kutim berkisar Rp 7.669 m3. Padahal skema pengelolaannya juga sama, yakni mengelola air bersih di kota dan di kampung.

“Penyesuaian tarif ini cukup ideal. Karena, dapat memberikan peluang meningkatkan pelayanan yang cukup dengan memanfaatkan dana internal Perumda,” katanya.

Dalam kegiatan sosialisasi itu juga, ada beberapa masukan-masukan yang disampaikan peserta undangan, maupun apresiasi kepada pelayanan Perumda, yang dinilai semakin baik.

Adapun masukan yang diberikan datang dari perwakilan kepemudaan. Yang mana dikatakan, kerap terjadi lonjakan harga pembayaran air, yang dialami beberapa pelanggan Perumda. Namun menurut Saipul, itu terjadi bukan karena adanya kelalaian petugasnya, tetapi lantaran terjadi kebocoran pipa.

“Namun terkait pembayaran yang mahal, itu minoritas. Saya juga sering komunikasi dengan pelanggan ketika turun ke lapangan. Alhamdulillah semua berjalan dengan baik,” tuturnya.

Di sisi lain, pihaknya juga berterimakasih kepada forum RT di Kabupaten Berau, khususnya di empat kecamatan kota, yang selalu memberikan informasi mengenai keluhan pelanggan terkait pelayanan Perumda.

“Forum RT ini, memiliki kedekatan yang sangat baik dengan warganya, inilah yang coba kami optimalkan. Jadi ketika ada keluhan, langsung di sampaikan di grup media sosial. Ini sangat membantu kami juga dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan,” pungkasnya. (/ZZA)