Foto: UPTD Kebersihan Berau saat membersihkan sampah di Pantai Talisayan

TANJUNG REDEB,- Masalah klasik yang tak kunjung tuntas di kawasan wisata pada umumnya hampir sama. Sampah. Khususnya sampah anorganik yang didominasi plastik. Demikian pula dengan kawasan wisata di Berau yang tak luput dari trend negatif ini. Pelakunya, mulai dari wisatawan juga warga sekitar.

Padahal, imbauan dan sosialisasi soal kebersihan lingkungan terutama di objek wisata menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, selalu dilakukan. Hanya masih adanya wisatawan dan warga yang kurang paham menjadi sandungan.

“Ini rutin kami lakukan, agar sampah di tempat wisata tidak mengganggu pengunjung yang datang,” katanya.

Menurutnya saat ini, pengelolaan sampah di berbagai tempat wisata sudah cukup baik. Itu terbukti sejumlah tempat sampah yang disediakan oleh pihak pemerintah kampung setempat atau pengelola pariwisata untuk menampung sampah yang dibuang oleh pengunjung yang datang berkunjung.

Dukungan fasilitas itu menurutnya perlu dibarengi dengan kesiapan mental dan pemahaman yang sama dari semua elemen masyarakat. Terpenting menurutnya adalah antisipasi sampah anorganik atau plastik yang kerap jadi momok di setiap objek wisata. Karena sampah tersebut, tidak mudah terurai dan sangat mengganggu pemandangan jika tidak dibersihkan.

“Kami juga selalu mengimbau kepada pengunjung, untuk selalu membuang sampahnya ke tempat sampah dan pemerintah setempat atau pihak pengelola wisata, juga harus menyediakan tempat sampah,” jelasnya.

Sebagai sektor potensial dan berkelanjutan,pariwisata diharapkan mampu menjadi pengganti sektor tak terbarukan seperti pertambangan yang masih menjadi penunjang utama daerah saat ini. Pasalnya, objek wisata di Kabupaten Berau sendiri merupakan yang terlengkap di Kalimantan. Sehingga kata dia, perlu pengelolaan yang baik dan benar, agar memberikan rasa nyaman dan aman ketika wisatawan datang.

Menurutnya, semakin banyak pengunjung yang datang, juga akan mempengaruhi peningkatan ekonomi dan perputaran ekonomi di wilayah itu.

“Jika objek wisata bersih, pengunjung akan nyaman dan betah berkunjung ke Berau. Dan akan terjadi peningkatan ekonomi di sana. Itu yang kami harapkan,” pungkasnya. (*)