TANJUNG REDEB,- Di zaman modern ini, perempuan bukan lagi kaum kelas kedua (subordinat), yang memiliki batasan-batasan dalam hidupnya. Sejak era emansipasi yang dicetuskan oleh RA Kartini, perempuan bisa menjadi aktor strategis di dalam berbagai bidang, termasuk dalam pembangunan.
Tidak hanya pembangunan di daerah, tetapi juga pembangunan secara nasional. Setidaknya, itulah yang dikatakan Kader PDI Perjuangan Berau, Grace Warastuti Langsa, yang juga Anggota DPRD Berau periode 2024-2029 ini.
Perempuan yang akrab disapa Grace itu menilai, sejauh ini peran kaum wanita dalam membangun daerah, khususnya di Kabupaten Berau, sudah banyak dilihat. Apalagi, sudah banyak tokoh perempuan yang menduduki posisi strategis di bagian pemerintahan, baik itu eksekutif maupun legislatif.
“Dan itu juga membuka jalan bagi perempuan lainnya di Kabupaten Berau untuk ikut memberikan sesuatu yang lebih bagi kemajuan Bumi Batiwakkal,” katanya kepada Berauterkini.co.id.
Ke depan, kata Grace, tidak menutup kemungkinan partisipasi kaum perempuan akan jauh lebih besar dalam membangun dan memajukan Kabupaten Berau, tentunya dengan berbagai potensi dan keterampilan yang dimiliki.
Dia juga kurang sependapat dengan pernyataan bahwa kaum perempuan tidak bisa menyamai level pria dalam hal berkarir di berbagai bidang, baik di kancah politik maupun dalam hal turut serta membangun daerah.
Dia menilai, dengan dimulainya emansipasi wanita di era RA Kartini, pelan-pelan muncul wanita-wanita hebat. Dan sampai sekarang, sudah banyak perempuan hebat muncul di berbagai belahan Bumi Pertiwi. Jika di level nasional ada Megawati Soekarno Putri yang pernah menjabat sebagai Presiden RI ke-5, dan Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur,.
Khusus di Kabupaten Berau, ada Bupati Sri Juniarsih, yang merupakan kepala daerah perempuan pertama kabupaten dengan jumlah penduduk 280 ribu jiwa.
“Itu sudah menunjukkan bahwa perempuan tidak kalah dengan kaum pria. Bahwa mereka bisa juga membangun daerahnya,” jelasnya.
Grace sendiri kini menjadi perwakilan kaum perempuan yang menjabat sebagai anggota DPRD Berau. Dirinya berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi perempuan agar lebih sejahtera, terutama membantu kaum perempuan dalam peningkatan ekonomi melalui penguatan UMKM yang sedang digeluti, agar mereka dapat meningkatkan ekonomi keluarga dan menunjang kebutuhan lainnya.
“Tentu itu akan menjadi tugas saya dan akan saya perjuangkan sebagai wujud pengabdian dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saya kira, saat ini peran perempuan dan laki-laki sudah setara,” terangnya.
Meskipun, perempuan juga harus mampu memposisikan dirinya sebagai ibu rumah tangga yang baik bagi suami dan anak-anaknya, di luar dari rutinitas pekerjaannya. “Kalau dari segi keluarga, istri tetaplah seorang istri yang harus berbakti pada suami dan mengurus anak-anaknya,” katanya.
Dengan berbagai latar belakang dari sosok seorang perempuan, dirinya yakin akan mampu memberikan kontribusi positif dalam memajukan daerah. “Entah itu pengetahuan, keterampilan, dan hal lainnya yang bermanfaat untuk daerah, saya kira itu tidak masalah,” pungkasnya.(*)