Reporter : Syaifuddin Zuhrie
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Perkebunan Berau (Kadisbun), Lita Handini, mengatakan bahwa biji cokelat (Kakao) fermentasi dari perkebunan Berau mulai dilirik oleh pembeli dari eropa, salah satunya dari Prancis.

Pembeli tersebut merupakan produsen cokelat yang memproduksi cokelat bar, cokelat bubuk, dan beragam olahan cokelat lainnya. Mereka berniat membeli biji kakao fermentasi dengan grade AA atau terbaik.

“Ya, ada pihak dari Prancis yang mau membeli cokelat Berau,” jelasnya belum lama ini.

Namun, calon pembeli dari luar negeri tersebut tidak bisa langsung membeli hasil dari petani kakao yang berada di Berau, karena mereka masih mempertimbangkan banyak hal, seperti memastikan kesejahteraan petani dan konsentrasi dengan lingkungan.

Mereka ingin memastikan bahwa kakao yang ditanam berada di kawasan khusus untuk perkebunan dan tidak perlu menebang hutan. Pembeli juga meperhatikan cemaran bahan kimia, yang maksimal hanya sebanyak 3 persen.

“Konsumen luar tidak mau jika terlalu banyak bahan kimia dan memperhatikan betul di mana tanaman itu ditanam. Jadi mereka juga konsen dengan lingkungan,” bebernya.

Untuk itu, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium sebelum menuju tahap pembelian. Sebelumnya, Italia juga pernah menawar produk kakao Berau.

Meningkatnya permintaan biji kakao Berau ini, diakui Lita, tidak sebanding dengan produksi dari petani. Ia menyebutkan bahwa kakao yang dihasilkan per tahun hanya sebanyak 800 ton biji fermentasi dari luasan lahan 1.000 hektare di enam sentra penghasil.

“Pembeli dari luar negeri siap menampung sebanyak-banyaknya, tetapi dari Berau memang belum menghasilkan produk sebanyak itu,” ujarnya.

Saat ini, harga jual biji kakao mencapai Rp 120 ribu per kilogram, meningkat dari sebelumnya yang hanya menyentuh angka Rp 75 ribu.

“Kami terus menyosialisasikan. Jika masyarakat memiliki lahan perkebunan, sisakan beberapa bagian untuk tanaman kakao, karena potensinya sangat besar. Apalagi tidak sulit mencari pembeli dari konsumen nasional atau luar negeri,” tutupnya. (*/)