Foto: Kondisi Jembatan Sambaliung
TANJUNG REDEB – Jelang penutupan Jembatan Sambaliung pada pada Juni 2023 mendatang, Pemkab Berau berencana melakukan sekali lagi simulasi penyebrangan.
Simulasi tersebut ditujukan sebagai langkah pemerintah dalam menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jasa penyebrangan yang menggunakan kapal LCT dan atau kapal tambangan.
Bila sesuai rencana, penutupan Jembatan Sambaliung bakal ditutup pada Kamis (1/6/2023). Menyisakan 2 hari ke depan lagi. Dengan menutup kedua sisi jembatan, baik dari arah pesisir Berau maupun arah pusat kota.
Keputusan penutupan jembatan itu, berangkat dari hasil koordinasi antara Pemkab Berau bersama Dinas PUPR Kaltim. Termasuk penentuan alternatif transportasi masyarakat setelah penutupan jembatan nanti.
“Bisa saja nanti H-1 kita coba simulasi lagi. Intinya saya mau simulasi disegerakab,” kata Bupati Berau Sri Juniarsih, kepada awak media pada Minggu (28/5/2023).
Diketahui, sejak awal Mei 2023 ini, Pemkab Berau telah mensosialisasikan rancangan simulasi penyebrangan di dua titik. Titik pertama, penyebrangan khusus sepeda motor berada di Jalan P Diguna (Dermaga Sanggam) ke Jalan Raja Alam I, Sambaliung.
Kemudian, khusus kendaraan roda 4 ke atas, berada di Jalan Singkuang menuju Jalan Limunjan, Gang Indah, Sambaliung.
Selain sosialisasi skema, dalam lawatan halal-bihalal Pemkab Berau, secara khusus Bupati perempuan pertama di Bumi Batiwakkal tersebut menyampaikan soal rencana pembangunan jembatan Sambaliung.
“Sudah sering kami sosialisasikan. Mulai dari Pesisir sampai ke daerah Kelay,” bebernya.
Sementara itu, dari sisi keamanan selama proses renovasi jembatan yang diperkirakan berlangsung selama empat bulan ke depan. BPBD Berau menyiapkan skema patroli air.
Kepala BPBD Berau Thamrin, menyatakan pihaknya menyiapkan personel khsusus dalam antisipasi kecelakaan air. Terdiri dari 10 orang tim penyelamat yang disiagakan untuk patroli di Sungai Kelay.
10 personel tersebut bakal menggunakan dua unit speed boat ukuran kecil. Namun satu unit saat ini mesti dipastikan dahulu operasional khsusus untuk patroli.
Dirinya juga mengaku sejauh ini, langkah tersebut masih berangkat dari inisiatif BPBD Berau. Sehingga dipastikan masih membutuhkan koordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait.
“Sejauh ini memang berangkat bari kesiagaan BPBD Berau. Kami masih menunggu koordinasi dengan instansi lainnya untuk pengamanan,” ujar dia. (*)
Reporter: Sulaiman