Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Pengamat menyebut, dengan didukung 4 partai besar, potensi kemenangan petahana, Sri Juniarsih yang kembali mencalonkan diri sebagai Bupati Berau pada tahun 2024 ini diprediksi bisa mencapai 80 persen.

Dukungan Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Demokrat disebut sebagai angin segar bagi pasangan petahana Sri Juniarsih dan Gamalis.

Sebab, dua partai besar tersebut merupakan koalisi pemenang dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 14 Februari 2024 lalu.

Tercatat hingga saat ini, petahana diusung oleh masing-masing partainya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ditambah dengan rekomendasi Golkar dan Demokrat yang diberikan beberapa hari lalu.

Selain dua nama tokoh tersebut, merupakan pejabat aktif bupati dan wakil bupati Berau, tentu akan memberikan daya dukung yang besar di publik.

“Koalisi besar ini, bisa jadi potret saat situasi Pilpres kemarin, khususnya saat bergabung Demokrat dan Golkar,” kata Pengamat Politik Universitas Mulawarman (Unmul), Sonny Sudiar, kepada berauterkini.co.id, Jumat (9/8/2024).

Koalisi yang saat ini terbentuk di Berau, kata Sonny, menyebut tidak jauh berbeda dari konteks Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu.

Dimana Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) turut membangun poros sendiri dengan mencalonkan Madri Pani, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau aktif saat ini.

“Potretnya seperti itu. Berau ini cukup menarik, karena dengan dicalonkannya Madri, menyelamatkan demokrasi di Berau,” katanya.

Dikatakannya, poros koalisi di luar petahana, harus bekerja lebih keras untuk menargetkan kemenangan. Selain karena posisi Sri Juniarsih dan Gamalis, merupakan pemenang Pilkada 2020 lalu, dukungan ke petahana pun sangat besar.

“Kalau kita lihat koalisi KIM (Koalisi Indonesia Maju) itu pemenang, sementara Anis-Muhaimin ‘kan kalah. Jadi memang harus kerja lebih keras,” sebutnya.

Sonny yang juga saat ini masih aktif menjadi dosen Hubungan Internasional (HI), Fisipol, Unmul, memberikan persentase kemenangan sampai 80 persen untuk petahana, bila berkaca dari hasil koalisi sementara saat ini.

Belum lagi bila koalisi petahana ini ditambah dengan dukungan partai non-parlemen, tentu akan membuat kekuatan politik petahana semakin moncer.

“Hitungan saya segitu mas, karena melihat peta koalisi yang sudah terbentuk,” ungkapnya.

Kendati demikian, disebutnya, situasi politik masih sangat dinamis. Dimana setiap parpol yang belum menentukan langkah politik akan membuat ceruk pendukung yang baru. Sehingga masih banyak peluang untuk memastikan proses politik di Berau berjalan ketat.

“Tidak ada yang statis di politik ini. Daya dukung partai lain sangat berdampak ke basis pemilih masing-masing,” bilang Sonny. (*)