BALIKPAPAN – Ratusan sopir angkutan kota (angkot) di Balikpapan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Kota Balikpapan pada Rabu (17/7). Mereka menolak kehadiran Balikpapan City Trans yang dituding sebagai penyebab anjloknya pendapatan mereka.
Amran, salah satu sopir angkot yang ikut berunjuk rasa, mengungkapkan bahwa semenjak beroperasinya Balikpapan City Trans, pendapatan mereka turun hingga 50%.
“Bahkan, kami kadang tidak ada penumpang dalam sehari,” keluh Amran, dikutip dari Kaltimkece.id, media jejaring Berauterkini.co.id.
Hal senada juga disampaikan oleh Hendra, koordinator aksi. Dia menegaskan bahwa kehadiran bus tersebut menjadi mimpi buruk bagi para sopir angkot karena penumpang mereka semakin berkurang.
“Tuntutan kami cuma satu, tolak Balikpapan City Trans!” tegasnya.
Aksi unjuk rasa ini menyebabkan kemacetan yang cukup panjang di sekitar lokasi. Puluhan angkot milik pengunjuk rasa diparkir di badan jalan. Merespon aksi tersebut, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyatakan akan mencari solusi terbaik.
“Kami akan berusaha mencarikan solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan ini,” ujarnya.
Rahmad menjelaskan bahwa kehadiran Balikpapan City Trans merupakan program pemerintah pusat dan diperlukan untuk mengatasi kemacetan di Balikpapan.
Namun, dia tidak menutup mata terhadap dampak yang dialami para sopir angkot.
“Nanti dibicarakan bersama seperti apa solusinya. Yang pasti, kita pikirkan juga keberlangsungan hidup mereka,” tuturnya.