Foto: Atlet Muay Thai Berau saat mengikuti Porprov Kaltim 2022 lalu.
TANJUNG REDEB- Sebanyak 13 atlet muay thai Berau, harus menerima nasib tak bisa mengikuti Pra PON. Padahal, belasan atlet itu mendapat undangan mengikuti seleksi Pra PON karena di Porprov 2022 lalu, muay thai Berau berhasil meraih juara umum.
Ketua Muay Thai Berau, Rusdi mengatakan, mereka terpaksa gagal memenuhi undangan tersebut, karena terkendala anggaran. Sementara, di tahun 2023 ini, anggaran atlet berada di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau.
“Pencairannya terlalu banyak drama dan regulasi untuk dicairkan. Dan kami pun belum memiliki dana talangan untuk berangkat secara mandiri,” jelasnya, kemarin.
Karena sudah tidak bisa lagi berharap dengan Dispora, pihaknya pun berusaha mencari dana talangan kepada pihak ketiga. Hanya saja, belum ada swata yang mau menjadi “bapak angkat” cabor muay thai.
“Kami sudah berupaya, tapi memang belum ada yang bisa mendukung atlet kami berangkat,” katanya.
Dirinya pun berharap, Dispora Berau dapat merubah sistem yang ada. Karena menurutnya, regulasi untuk meminta dana cabor, terlalu bertele-tele.
Padahal saat mengajukan pencairan dana, semua Proposal sudah lengkap, termasuk data atlit dan undangan seleksi Pra PON.
“Kegiatannya bukan abal-abal. Semua sudah kami seragkan dalam bentuk proposal. Tapi tidak tau kenapa dana tetap tidak bisa cair, dengan alasan tunggu persetujuan dari ini dan itu,” jelasnya.
Dirinya pun sangat menyayangkan, atlet Berau gagal mengikuti seleksi Pra PON. Dengan gagalnya atlet muay thai Berau mengikuti Pra PON, maka usaha atletnya meraih juara umum di Porprov Kaltim 2022 lalu, tidak ada harganya.
“Juara umum di Porprov 2022 kemarin itu jadi sia-sia. Kesempatan bagi atlet kita untuk meraih prestasi lebih tinggi lagi, harus pupus karena tidak ada dukungan anggaran,” pungkasnya. (/)
Reporter: Hendra Irawan