Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menutup sementara guna penanganan Laguna Kakaban Island, diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, dengan menurunkan tim untuk melakukan penelitian.

Ancaman serius akan punahnya spesies ubur-ubur langka tanpa sengat, patut menjadi perhatian dan membutuhkan penanganan segera.

Usai berkeliling di treking baru yang dibangun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau yang baru diresmikan Bupati Berau, Sri Juniarsih (Juni 2024), Sandiaga Uno mengaku kagum dengan bentuk perhatian pemerintah untuk pembangunan di destinasi wisata.

Menurut informasi yang diterimanya, bahwa tingkat kunjungan dalam jumlah besar dan penggunaan bahan-bahan kimia yang tidak ramah bagi ubur-ubur menjadi penyebab spesies langka tersebut sempat tidak muncul di permukaan.

“Jadi, kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah untuk tetap menjaga spesies langka ini tetap hidup di Pulau Kakaban,” kata Mas Menteri, seraya meminta kepada para wisatawan untuk bersabar.

Lantaran Kakaban belum dibuka untuk umum. Sebab, saat ini proses penelitian soal ubur-ubur langka tersebut terus berjalan.

“Mari kita dukung bersama proses pemulihan alam ini,” imbaunya.

Pihaknya memberikan dukungan dalam penyelesaian proses penelitian. Kemenparekraf RI turut menerjunkan tim peneliti untuk membantu mengetahui dan mencari cara pemulihan kawasan Laguna Pulau Kakaban.

Menurutnya, potensi daya tarik wisata di Pulau Kakaban sangat besar. Dengan keberadaan ubur-ubur tanpa sengat menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan. Sehingga dibutuhkan langkah terukur dalam memastikan spesies tersebut agar tidak punah.

“Ini adalah titipan dari konsep pariwisata hijau, harus tetap lestari dan kita jaga,” pesan Sandiaga.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, berterima kasih atas dukungan penelitian di Pulau Kakaban oleh Kemenparekraf RI.

Ditegaskan, ke depan pihaknya akan menerapkan aturan khusus bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kakaban, yakni akan dicantumkan dalam SOP Wisata yang diluncurkan saat Kakaban dibuka secara resmi.

“Kami sedang merumuskan itu juga, saat ini proses kajian masih terus berjalan,” tandasnya. (*/ADV)