Foto: Kadis DPMPTSP Berau Fendra Firnawan

TANJUNG REDEB- Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu terus berupaya meningkatkan nilai investasi di Kabupaten Berau. Bahkan, target yang akan dicapai yakni mendatangkan investor yang bergerak dibidang hilirisasi, atau produk jadi.

Kepala DPMPTSP Berau, Fendra Firnawan mengatakan, pihaknya akan mengejar target sesuai dengan arahan Presiden Indonesia Joko Widodo, yakni hilirisasi. Sebab kata dia, banyak investor masuk ke Berau bergerak hanya di sektor perkebunan. Belum ada investor yang bergerak di bidang hilirisasi untuk menjadikan produk hulu menjadi produk jadi.

“Selain investasi kelapa sawit, kami coba lagi dengan coklat. Kami coba kejar bagimana caranya ada investasi di bidang kakao masuk di Berau. Tapi target kami itu hilirisasi, seperti pabrik coklat atau semacamnya bukan lagi perkebunan. Itu keinginan kami,” katanya, kemarin.

Menurutnya, dengan ada industri hilirisasi akan mendukung Indonesia meningkat statusnya bukan lagi negasa berkembang, tapi menjadi negea maju. Di Berau sendiri, terbilang belum ada investor yang bergerak dibidang hilirisasi.

“Semoga target itu bisa terpenuhi,” jelasnya.

Ketika ditanya, apakah ada lagi investor yang akan masuk atau menginformasikan ke Pemkab Berau melalui DPMPTSP Berau berniat menanam sahamnya di Bumi Batiwakkal.

Fendra menyebut, sejauh ini baru PT Berau Agro Asia (BAA) yang izinnya keluar dari OSS diakhir 2022 lalu dengan nilai investaai kurang lebih Rp 500 miliar.

“Yang terakhir itu hany BAA pada pertengahan Desember 2022 lalu yang sudah dikeluarkan. Sebelumnya ada juga, tapi paling banyak bisang kelapa sawit. Untuk investasi setelah BAA itu belum ada,” katanya.

Sementara untuk investasi asing diktakannya. ranahnya ada di pemerintah pusat, terkait persyaratan termasuk proses izinnya ada di PKPM, Jakarta.

“Jadi kalau DPMPTSP Berau ini, hanya mengurus penanaman modal dalam negeri (PMDN) saja,” tandasnya.