Foto: Bupati dan wakil bupati saat mendampingi Gubernur Kaltim Isran Noor meninjau Stadion Mini Teluk Bayur
TANJUNG REDEB, – Pembangunan gedung behampas dan sport hall masih terus diupayakan pembangunannya tahun depan. Fasilitas yang akan digunakan untuk Cabor dalam Porprov 2022 ini diharapkan bisa terbangun segera.
Menurut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), jumlah anggaran untuk membangun dua bangunan tersebut mencapai Rp 40 miliar. Kepala DPUPR Berau, Taupan Madjid mengatakan, masing-masing item bangunan tersebut bernilai Rp 20 miliar.
“Penganggaran keduanya diharapkan bantuan keuangan provinsi tahun 2022,” jelasnya, Rabu (22/12/2021).
Dikatakannya, untuk perencanaan Detail Engineering Desain (DED) baik gedung behampas dan sport hall sudah siap. Adapun luas masing-masing bangunannya yakni 62 m x 52 m. Lokasinya juga sudah siap, yakni di belakang kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau, di Tanjung Redeb. Dengan luas lahan sekira 3 hektare.
Dikatakannya, dua gedung tersebut merupakan fasilitas pendukung, agar pelaksanaan Porprov Kaltim 2022 di Kabupaten Berau berlangsung lancar. Pasalnya, dua gedung tersebut akan mempertandingkan banyak cabang olahraga. Terutama cabor yang sifatnya indoor, seperti tenis meja, basket, korfball, dan sejumlah cabor lainnya.
Kemudian, untuk gedung behampas mengakomodir hampir seluruh cabang beladiri. Untuk itu kata dia, pembangunan kedua venue tersebut cukup mendesak di tahun depan. Selain kedua venue tersebut, pembangunan platform layar di Tanjung Batu juga diusulkan ke pemerintah provinsi melalui bankeu tahun anggaran 2022.
“Anggarannya sekira Rp 13 miliar. Itu digunakan untuk pelaksanaan kompetisi layar di Porprov, latihan atlet dan tempat parkir perahu layar. Diharapkan juga dapat menjadi ikon wisata di tanjung batu,” jelasnya.
Tidak hanya kedua gedung tersebut, yang terus dikejar realisasinya. Penyelesaian pembangunan Stadion Mini secara keseluruhan juga diupayakan dilakukan tahun 2022 mendatang. Pada dasarnya kata Taupan, pembangunan stadion mini sudah selesai, hanya tinggal bangunan pelengkapnya saja yang harus dituntaskan.
Bangunan pelengkap yang dimaksud, seperti lampu di empat sisi stadion, pembangunan drainase di jalan masuk stadion, serta pembangunan gapura. Diterangkannya, pembangunan stadion dilakukan secara multi years contract (MYC) dengan nilai Rp 51 miliar dari APBD Berau.
Adapun lingkup pekerjaannya, persiapan, pekerjaan struktur tribun, struktur penunjang (Pagar, GWD, powerhouse), pekerjaan lapangan bola, hingga pekerjaan arsitektur.
Kemudian dari Bankeu dibantu senilai Rp 16 miliar tahap pertama dengan lingkup pekerjaan, pondasi tiang lampu highmast, timbunan agregat A, pekerjaan aspal sandwich system (aspal granular).
Kemudian, ada lagi penambahan bantuan dari bankeu yakni sebesar Rp 5,8 miliar dan Rp 6,9 miliar untuk pembangunan jalan masuk ke dalam dan pekerjaan kegiatan lain.
Tahun depan, Pemkab Berau menyiapkan anggaran Rp 20 miliar untuk melengkapi lampu genset, persiapan badan jalan dan parkir, timbunan agregat B 1/3 luas lahan, dan drainase.
“Namun, itu masih kurang lagi sebesar Rp 22 miliar. Harapannya, dapat dibantu pemprov untuk anggaran tahun 2022 mendatang,” harapnya.
Sebelum itu, terpisah, saat kunjungan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor di Bumi Batiwakkal dan peninjauan langsung di stadion mini, terkait kekurangan anggaran pembangunan venue cabor untuk Porprov Kaltim 2022, menanggapi santai.
“Akan dibantu. Ya walaupun Berau banyak duitnya,” tutupnya. (*)
Editor: RJ Palupi