TANJUNG REDEB – Besaran penyertaan modal tambahan dari Pemkab Berau untuk Bankaltimtara masih menunggu hasil kajian teknis dan analis studi kelayakan.

Pemkab melalui Kabag Ekonomi Setda Berau menyampaikan, penyertaan modal tambahan ke PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara atau Bankaltimtara diprediksi baru akan dilakukan pada 2026.

Plt Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Berau, Ismianto mengatakan Pemkab Berau diprediksi baru bisa melakukan penyertaan modal ke Bankaltimtara pada tahun 2026 mendatang. Sebab di tahun ini, pihaknya masih harus melakukan kajian teknis dan studi kelayakan.

“Karena yang menyatakan bahwa melakukan penyertaan modal tambahan ke BPD Kaltimtara baik atau tidak itu berdasarkan hasil kajian dahulu, jadi di analisa dulu keuangannya. Lalu juga akan dilakukan pembanding dengan bank lainnya. Intinya itu,” kata Ismianto saat ditemui Berauterkini.co.id, Rabu (20/8/2025).

Jika hasil dari studi kelayakan tersebut menyatakan masih layak untuk melakukan penyertaan modal tambahan ke Bankaltimtara, maka Pemkab Berau akan kembali berinvestasi.

Selain itu, Isminto menerangkan komitmen Pemkab Berau untuk melakukan tambahan penyertaan modal di tahun depan, karena Bankaltimtara merupakan bank pemerintah daerah, sehingga bisa mendukung pembangunan di Berau.

Kendati begitu, dirinya belum bisa menyebutkan besaran penyertaan modal tambahan ke Bankaltimtara pada tahun depan, karena akan menyesuaikan dengan kemampuan keuangan APBD.

“Tapi kami hingga saat ini masih dinobatkan sebagai Pemkab yang mana penyertaan modal terbanyak ke-3 di BPD Kaltimtara, setelah Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutai Kartanegara,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Analis Kebijakan Ahli Muda Bagian Perekonomian SDA Setda Berau Rony Apriansyah menyebutkan, Pemkab Berau terakhir kali melakukan penyertaan modal tambahan ke Bankaltimtara pada tahun 2014, sebesar Rp 100 miliar.

“Memang terakhir kami melakukan penyertaan modal itu di tahun 2014, yang mana jumlahnya paling besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 100 miliar,” kata Rony.

Rony menyebutkan, penyertaan modal ke Bankaltimtara dari tahun 2011 – 2013, hanya sebesar Rp 30 miliar per tahunnya. Adapun total penyertaan modal dari tahun 2002 – 2014 mencapai sebesar Rp 304 miliar

Rony menilai, Pemkab Berau tidak lagi rutin melakukan penyertaan modal tambahan ke Bankaltimtara dari 2015 – 2025, lantaran di tahun 2014 lalu sudah berinvestasi sangat besar yang mencapai Rp 100 miliar. Angka ini sangat signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Karena di tahun 2014 kami sudah melakukan penyertaan modal yang sangat tinggi ya, sampai Rp 100 miliar dari yang sebelumnya hanya Rp 20 – Rp 30 miliar,” kata dia.

Sekretaris Kabupaten Berau, Muhammad Said.
Sekretaris Kabupaten Berau, Muhammad Said.

Sebelumnya diberitakan, Sekda Berau Muhammad Said menyebut Pemkab Berau berkomitmen meningkatkan penyertaan modal di Bankaltimtara.

Hal itu ia ungkapkan usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bankaltimtara tahun 2025 pada Kamis, (14/8/2025) lalu. Dalam RUPS itu, salah satu agenda yang dibahas adalah pergantian jajaran direksi Bankaltimtara.

Sekda Berau Muhammad Said mengatakan, dalam RUPS Bankaltimtara dibahas tentang pergantian direksi, termasuk posisi Direktur Utama, dan direktur lainnya.

Selain itu, Said bilang, juga membahas tentang pengisian Dewan Pengawas Syariah Bankaltimtara dan membahas terkait Struktur Komisaris yang saat ini masih Pelaksanaan Tugas (Plt).

“Namun untuk siapa nama pengganti dari Direktur Utama BPD Kaltimtara, hingga direktur lainnya, belum dibahas dalam RUPS kemarin. Nanti akan ada uji kompetensi terlebih dahulu dari Tim Independen bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan RI,” jelasnya saat dihubungi Berauterkini.co.id, Selasa (19/8/2025).

Lebih lanjut, Said menuturkan Pemkab Berau saat ini masih melakukan penyertaan modal kepada Bankaltimtara. Sayangnya, ia belum bisa menyebutkan besaran dari penyertaan modal tersebut.

Terlebih, ia bilang, Pemkab Berau juga akan terus berusaha meningkatkan jumlah penyertaan modal itu kepada Bankaltimtara karena akan berpengaruh pada dividen.

“Kami memiliki penyertaan modal terbanyak ke-3 di BPD Kaltimtara, setelah Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutai Kartanegara,” imbuhnya.