Reporter : Hendra Irawan
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Syarifatul Syadiah, menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau perlu memberi pelatihan dan pengetahuan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terkait ekspor.

Dikatakan Sari, tantangan saat ini adalah bagaimana para pelaku UMKM dapat mengembangkan produknya lebih luas lagi.

“Ini penting. Pelaku UMKM kita harus naik kelas. Masalahnya, pelaku UMKM kita belum tahu cara mengekspor produknya,” kata Sari, di kantornya, Kamis 25/7/2024).

27E PERLU 2 scaled
TAS : Salah satu produk pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Berau. (foto: dok bt)

Menurutnya, banyak produk kerajinan tangan yang dinilainya bisa masuk pasar ekspor, seperti tas rotan yang unik-unik serta kerajinan tangan lainnya.

Makanya, katanya, perlu pendampingan maksimal dari Pemkab Berau kepada pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produknya. Karena produk yang diekspor sejatinya tidak hanya unik, tapi juga berkualitas.

“Makanya edukasi ini penting, terutama terkait dengan kualitas produk dan standar internasional yang dibutuhkan untuk ekspor,” paparnya.

Untuk itu diharapkannya, peluang ekspor produk UMKM dapat dijadikan salah satu target yang harus dicapai. Apalagi, Berau memiliki segudang potensi, namun kurang dari segi pembinaan.

“Tidak ada salahnya kita melirik pasar ekspor. Dengan catatan, harus ada pendampingan kepada pelaku UMKM, agar mampu menghasilkan produk berdaya saing,” tandasnya. (*)