Foto: Ketua DPRD Berau Madri Pani
TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Berau Madri Pani, turut serta menyoroti harga tiket pesawat di Berau yang tak kunjung turun. Respon itu sebagai bentuk dirinya menangkap aspirasi mahasiswa yang melakukan demonstrasi, di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, beberapa waktu lalu.
Dirinya menilai hal tersebut wajar, lantaran tiket saat ini dijual oleh pihak maskapai hampir menyentuh Rp 2 juta ntuk penerbangan domestik. Bahkan, terpantau ke Balikpapan masih dijual dengan harga Rp 1,7 hingga 1,8 juta per seat.
Angka tersebut, telah berjalan sejak 2022 lalu. Saat Covid-19 sudah mulai menurun dan kebijakan mengalami relaksasi. Akibatnya, Madri sapaan dia, menilai harga tersebut bakal berdampak pada jumlah penerbangan hingga kunjungan wisata di Bumi Batiwakkal.
“Liat sekarang. Bandara itu dipakai, kalau bukan perjalanan dinas, berarti urusan urgen saja orang naik pesawat itu,” kata Madri, Senin (31/7/2023).
Politisi NasDem itu juga menyayangkan langkah pengawalan Pemkab Berau terhadap usulan didatangkannya pesawat badan besar ke Bandara Kalimarau. Medio 2022 lalu, padahal pemerintah sudah menyiarkan kabar bila bakal ada pesawat baru. Namun, hingga kini wujud pesawat itu belum nampak.
Mengakibatkan, para calon pengguna jasa penerbangan tidak dapat menikmati harga tiket murah. Berkaca pada 2019 lalu, sebelum pandemi harga tiket dilego seharga Rp 600 sampai 800 ribu saja, untuk penerbangan ke Balikpapan.
“Setahun sudah kan masyarakat menunggu, tapi sampai saat ini belum juga turun itu harga tiket,” ujar Madri.
Dirinya berpesan, bila nanti ada lagi upaya pemerintah untuk melakukan lobi ke Dirjen Perhubungan. Jangan hanya menjadikan agenda itu sebagai penggugur kewajiban saja. Ia ingin, ada jawaban atas keresahan masyarakat secepatnya.
“Kami juga ingin tahu seperti apa kelanjutan hasil pertemuannya. Apakah hanya pertemuan seremonial,” ujar dia sindir kinerja Pemkab.
Untuk diketahui, Pemkab Berau bersama manajemen BLU UPBU Bandara Kelas I Kalimarau, melakukan diskusi membahas intervensi harga tiket di Bandara Kalimarau. Pertemuan itu, masuk dalam agenda pertemuan kedua, setelah agenda perkenalan kepala Bandara Kalimarau.
Dalam notulensi hasil pertemuan, Kepala Bandara Kalimarau Ferdinan Nurdin mengatakan pihak Pemkab Berau dan perusahaan melakukan pendataan terpenuhinya setiap seat maskapai, sebagai bahan presentasi kala bertemu dengan Dirjen Perhubungan.
“Jaminan kepada para maskapai dalam hal terpenuhinya seat pesawat udara narrow body yang akan beroperasi di Bandara Kalimarau perlu dilakukan agar mereka mau mendaratkan peswatnya di Kalimarau,” kata Ferdi.
Rencananya Pemkab Berau dan dirinya, bakal bertandang ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan Dirjen Perhubungan. Dengan membawa dokumen pendukung, saat melakukan lobi tersebut.
“Rencana Audensi akan dipimpin langsung oleh Bupati Berau beserta jajaran dan mengikutsertakan pihak bandara,” tulis dia lagi.
Dirinya berharap, seluruh stakeholder dapat bekerjasama demi memastikan keberadaan pesawat narrow body nanti tidak merugikan pihak manapun. Agar seluruh maskapai dapat beroperasi secara maksimal.
“Seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan serta swasta juga kiranya dapat membantu perencanaan maskapai yang akan beroperasi di BLU UPBU Kelas 1 Kalimarau,” harapnya. (*/ADV)
Reporter: Sulaiman