Foto: Lokasi pembangunan RSUD baru di lahan eks Inhutani, Kelurahan Sei Bedungun

TANJUNG REDEB- Rencana pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) yang baru di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Bedungun, terus berlanjut. Saat ini, sudah memasuki proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Bahkan, saat ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau, telahd melakukan konsultasi publik, terkait pembangunan RSUD itu.

Disampaikan Kepala bidang Pengembangan pemukiman, penataan bangunan dan jasa Konstruksi, Jimmy Arwi Siregar mengatakan, saat proses amdal yang sudah berjalan. Bahkan Selasa (15/11/2022) pagi, pihaknya bersama konsultan, juga sudah melakukan konsultasi publik, di kelurahan Bedungun.

Amdal sendiri adalah kajian mengenai dampak besar, dan penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan, bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.

Amdal sendiri, memiliki manfaat untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan agar layak dari berbagai aspek terutama lingkungan. Dengan Amdal, suatu rencana usaha atau kegiatan pembangunan, yang diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Dan mengembangkan dampak positif, sehingga sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

“Kalau dari kami, kan terkait progres konstruksinya. Sekarang, kami secara simultan juga sudah melakukan kegiatan penyusunan Rancang Bangun Rinci (Detail Engineering Design), yang sudah hampir selesai,” ungkapnya.

Apabila proses amdal nya berjalan lancar, lanjut Jimmy, maka akan segera dilakukan persiapan tender sebelum pembangunan gedung rumah sakit dilaksanakan. Adapun pembiayaanya memakan anggaran cukup besar, yakni mencapai Rp 288 miliar rupiah.

“Untuk bangunan fisik rumah sakit ini pagu dananya, berkisar Rp 288 miliar. Dengan skema dikerjakan secara tahun jamak atau multy years,” jelasnya.

Belum lagi, sebelum tender, pihaknya juga harus melakukan kajian teknis dengan Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) Kabupaten Berau. Setelah itu, baru kemudian dilakukan proses tender, serta membahas sistem tendernya.

Hanya diakuinya, belum bisa memprediksikan kapan pembangunannya dilakukan. Namun pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin, agar gedung rumah sakit tersebut dapat segera terbangun.

“Ini cukup memamakan waktu, kami upayakan tendernya dilakukan secepatnya. Target kami itu di Desember sudah tender di UKPBJ. Apakah itu nanti bisa dilakukan diawal tahun, atau akhir tahun,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pembangunan rumah sakit baru tersebut, masuk dalam. 18 program prioritas Bupati Berau Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Berau, Gamalis. Tujuannya, agar fasilitas kesehatan di Bumi Batiwakkal dapat meningkat, apalagi penduduk di Berau juga terus meningkat.