Reporter : Sulaiman
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Warga Bumi Batiwakkal kembali rasakan pemadaman bergilir. Beberapa hari belakangan ini, PT PLN UP3 Berau rajin menyebarkan informasi pemadaman di berbagai platform sosial media.

Kondisi ini yang terus dialami warga Berau, setidaknya hampir dua bulan belakangan ini. Bahkan pasca kedatangan Presiden RI Joko Widodo, kondisi listrik juga belum pulih.

Kondisi pemadaman ini pun semakin menggila, selain semakin rutin namun juga tak sesuai jadwal yang beredar.

Kondisi inipun dikeluhkan para pelanggan PT PLN UP3 Berau. Tak sedikit warga yang harus mengalami kerugian meteri akibat dari tak jelasnya penanganan krisis listrik di Berau.

Salah satunya, Samuddin. Warga Tanjung Redeb ini, mengaku berang dengan kondisi tersebut. Sebab, sebagai pekerja yang mengandalkan listrik untuk mencari nafkah, harus terhenti gegara pemadaman oleh PLN.

“Tidak bisa bekerja, padahal saya sudah deadline kerjaan ini,” ungkap dia kesal.

Ia mengaku, mengetahui jadwal yang telah disiarkan oleh PLN. Bahkan sudah bersiap untuk menunggu giliran pemadaman.

Sialnya, pemadaman tak sesuai jadwal. Membuat ia heran sekaligus marah atas kinerja dari pekerja di perusahaan BUMN tersebut.

“Ini tidak sesuai jadwal, gak becus banget kerjanya,” ujar dia.

Ia menyampaikan, bahwa dalam situasi tertentu PLN akan mengintimidasi para pelanggan yang telat membayar tagihan listrik.

Sementara, jaminan kompensasi kepada pelanggan dalam situasi seperti ini tak pernah dipedulikan oleh PLN. Situasi tersebut ia anggap merugikan dirinya sebagai pelanggan.

“Sampai diancam putus listrik, padahal telat sehari doang,” ujarnya.

Mengutip siaran pengumuman PT PLN UP3 Berau, bila pemadaman dilakukan lantaran saat ini pihaknya tengah melakukan pemeliharaan pembangkit.

Sehingga mengakibatkan suplai daya tak akan maksimal kepada seluruh pelanggan.

Listrik akan kembali normal bila dalam proses pengerjaan selesai dikerjakan oleh para teknisi.

“Terimakasih atas perhatiannya,” tulis manajemen PT PLN UP3 Berau. (*)