TANJUNG REDEB – Bencana banjir yang melanda ratusan rumah di beberapa kampung di Kabupaten Berau kini menjadi pekerjaan rumah lain bagi pemerintah daerah.

Banjir yang sudah tak lagi menggenangi permukiman sejak 12 Mei 2025, kini menyisakan lumpur yang mesti dibersihkan, baik di rumah warga maupun fasilitas umum seperti sekolah. 

Berdasarkan data BPBD Berau, di Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur, sebanyak dua SD dan tiga TK-PAUD terendam banjir. 

Berdekatan dengan kampung tersebut, Kampung Tumbit Dayak, Kecamatan Sambaliung, sebanyak tiga SD dan tiga TK-PAUD juga terendam banjir dengan ketinggian 2,5 meter.

Lalu, di Kampung Pegat Bukur, Sambaliung, satu TK-PAUD, satu SD, dan SMP juga terendam banjir. Kampung Inaran, Sambaliung, ada satu TK-PAUD dan satu SD juga mengalami nasib serupa. 

Bergeser ke Kecamatan Kelay, di Kampung Merabu, terdapat satu SD dan satu PAUD terendam banjir selama hampir dua pekan.

Sehingga, total terdapat delapan SD, satu SMP, dan sembilan TK-PAUD yang terdampak banjir besar akibat luapan Sungai Kelay sejak awal Mei 2025. 

Kepala Dinas Pendidikan Berau, Mardiatul Idalisah, mengatakan, sejauh ini pihaknya masih memastikan pendataan sekolah dengan tingkat kerawanan tertinggi.

“Kami masih melakukan pendataan ya,” sebutnya. 

Menurut perencanaan, nantinya sekolah yang terdampak langsung akibat banjir tahunan tersebut akan diberikan rehabilitasi bangunan dengan peninggian fondasi bangunan.

Mengantisipasi banjir yang diprediksi akan lebih besar pada tahun selanjutnya, dia memastikan anak-anak sekolah tetap mendapatkan hak pendidikan selama musibah tahunan tersebut terjadi kembali. “Nanti rencananya ditinggikan, mungkin dua sekolah dulu,” ungkapnya. (*)