Reporter : Sulaiman
|
Editor : Suriansyah

TANJUNG REDEB – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Berau, Atilagarnadi alias Gatot, menepis kabar yang menyebut pihaknya telah memberikan rekomendasi ke bakal calon Bupati Berau Madri Pani (MP) berpasangan dengan Agus Wahyudi (AW). Ia menyebut, PDI Perjuangan Berau tak bakal mengkhianati petahana.

Disampaikannya, bahwa nama Madri Pani tidak masuk dalam daftar penjaringan partai yang dilakukan secara semi tertutup pada Mei lalu.

“Tidak ada nama itu waktu kami buka penjaringan,” jelas Gatot, saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Minggu (25/8/2024).

Ditegaskan, bahwa partai besutan Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri itu, merupakan partai politik yang taat dalam aturan hingga konstitusi, baik yang diterapkan secara internal maupun terkait dengan sikap politik partai.

“Aturan partai sudah ada mekanisme yang harus dilalui,” tegasnya.

Berdasarkan data penjaringan partai, terdapat tiga nama bakal calon yang mendaftar di PDI Perjuangan, diantaranya Sri Juniarsih, Jakariya dan dirinya sendiri sebagai kader internal partai.

Diungkapkan, saat ini nama petahana paling berpotensi mendapatkan rekomendasi partai. Selain diklaim memiliki elektabilitas teratas, petahana juga merupakan bagian dari keluarganya.

Dalam hitungan darah keturunan, Gatot dan Umi Sri-sapaan petahana, merupakan bagian dari sepupu dekatnya.

“Tidak mungkin saya khianati keluarga sendiri,” ucapnya.

Saat ini Gatot terus berupaya untuk memastikan petahana akan mendapatkan partai banteng merah tersebut.

Dipastikan, rekomendasi partai akan diberikan pada sehari sebelum pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Gelombang ketiga dari pemberian rekomendasi partai.

“Kami pasti beri dukungan ke beliau (Umi Sri),” terangnya meyakinkan.

Gatot juga memberikan peringatan keras kepada kader partai di luar PDI Perjuangan, agar tidak turut campur dalam urusan internal partai lain.

Sebab, sikap itu tidak menunjukkan kedewasaan politisi dalam berpolitik. “Etika dan moral politisi itu menunjukkan caranya dia memimpin,” tegasnya. (*)