BERAU TERKINI – KPPN Tanjung Redeb mendatangi SPPG di Berau guna memastikan serapan anggaran program MBG sesuai target.

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Redeb melaksanakan kegiatan survei lapangan ke dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Berau, Selasa (30/9/2025).

Dua SPPG yang disambangi oleh Kepala KPPN Tanjung Redeb adalah SPPG Karang Ambun dan SPPG Gunung Panjang.

Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan penyerapan anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) yang hingga saat ini dinilai masih rendah.

Kepala KPPN Tanjung Redeb, Viera Martina Rachmawati menjelaskan bahwa survei ini bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung di lapangan mengenai pelaksanaan Program Makanan Bergizi (MBG) serta berbagai kendala yang dihadapi oleh SPPG di daerah.

Kepala KPPN Tanjung Redeb, Viera Martina Rachmawati meninjau aktivitas SPPG di Berau (Ist)
Kepala KPPN Tanjung Redeb, Viera Martina Rachmawati meninjau aktivitas SPPG di Berau (Ist)

“Survei ini menjadi penting untuk mengetahui kondisi nyata di lapangan, terutama setelah munculnya pemberitaan tentang rendahnya penyerapan anggaran BGN,” ujar Viera Martina Rachmawati saat dihubungi pada Rabu (1/10/2025).

“Kami ingin mengetahui secara langsung apa saja hambatan yang menyebabkan belum optimalnya pelaksanaan program ini,”

Dalam pelaksanaan survei, turut hadir Kepala Seksi Bank KPPN Tanjung Redeb, Surtini, yang melakukan wawancara mendalam dengan para pengelola program di dua lokasi berbeda.

Di SPPG Gunung Panjang, Surtini mewawancarai akuntan serta ahli gizi guna menggali informasi mengenai proses pelaporan keuangan, penyaluran bantuan, serta efektivitas program MBG dari aspek teknis dan nutrisi.

Sementara itu, di SPPG Karang Ambun, Surtini berdiskusi langsung dengan kepala satuan pelayanan untuk mengidentifikasi kendala utama yang dihadapi dalam implementasi program.

Kepala KPPN Tanjung Redeb, Viera Martina Rachmawati meninjau aktivitas SPPG di Berau (Ist)
Kepala KPPN Tanjung Redeb, Viera Martina Rachmawati meninjau aktivitas SPPG di Berau (Ist)

Salah satu isu yang mengemuka adalah keterbatasan anggaran yang dirasakan oleh satuan pelayanan, sehingga berdampak pada cakupan dan kualitas layanan gizi yang diberikan kepada masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Viera bilang, pihak KPPN Tanjung Redeb mengonfirmasi bahwa laporan terkait kekurangan anggaran untuk Program MBG telah diteruskan ke Kantor Pusat Kementerian Keuangan.

Diharapkan, laporan tersebut menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan yang dapat memperkuat dukungan pendanaan terhadap program-program pemenuhan gizi di daerah.

“Kami sudah menyampaikan laporan mengenai keterbatasan budget yang dialami beberapa SPPG ke Kantor Pusat. Harapannya, alokasi anggaran MBG dapat ditingkatkan agar program ini benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan,” tambah Viera.

Viera juga menuturkan bahwa kegiatan survei ini menjadi bagian dari upaya KPPN Tanjung Redeb dalam memperkuat sinergi antara instansi pusat dan daerah dalam pelaksanaan program nasional.

Menurutnya, dengan mendapatkan data dan informasi langsung dari dua SPPG yang ada di Berau, pemerintah daerah mampu melakukan evaluasi menyeluruh sehingga program MBG bisa berjalan dengan lebih baik lagi.