TANJUNG REDEB – Pasca ritual, setelah terjadinya insiden pengunjung yang meninggal dunia ketika bermain air, adat Objek Wisata Tulung Ni Lenggo, akhirnya dibuka lagi, namun ada sejumlah aturan yang diberlakukan dan harus ditaati semua pengunjung/wisatawan.
Sebelum dibuka, warga adat Tembudan melakukan ritual di sekitar telaga, memohon agar tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan kepada para pengunjung.
Ketua Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Tembudan, Arif, mengatakan pembukaan telaga sudah berdasarkan koordinasi pihaknya dengan Pemerintah Kampung Tembudan, tokoh adat, dan masyarakat.
“Jadi hari Minggu sudah kita buka dan sudah ada 20 pengunjung yang datang,” jelasnya.
Dalam pembukaan itu, pihaknya juga memberlakukan beberapa aturan untuk mencegah kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.
Sesuai dengan rapat BUMK dengan pemerintah kampung dan tokoh adat Tembudan, dilakukan pemasangan rambu, pemasangan pembatas area dan sejumlah plang berisi informasi di sekitar telaga.
Tidak hanya berisi aturan berdasarkan kepariwisataan saja. Tapi pihaknya juga memasang peringatan yang berisi aturan adat yang diterapkan di sana.
“Aturan-aturan itu dipasang di beberapa titik dan itu wajib dipatuhi setiap pengunjung yang datang,” jelasnya.
Selain itu, konsep permainan air tidak seperti dulu. Sekarang sudah ada pembatasan bermain air, terutama di sekitar area yang dalamnya lebih 5 meter, sudah tidak bisa digunakan untuk area berenang.
“Itu sudah ada rambunya. Pengunjung hanya boleh ke sana dengan menggunakan safety life jacket dan perahu kano atau perahu bebek, tidak boleh berenang,” jelasnya.
Adapun untuk kawasan bermain air, lokasinya berada di bagian samping gazebo atau arah ke bagian bawah, karena cenderung dangkal kurang lebih kedalaman 2 meter.
“Semua sudah ada tanda dan rambu yang dipasang. Jadi tidak sebebas yang kemarin bermain airnya. Kami selaku pengelola mencegah kemungkinan buruk yang terjadi. Sekecil apapun itu,” tegasnya memaparkan.
Pihaknya juga menambah pengawas sebanyak 2 orang. Sehingga petugas di objek wisata itu berjumlah 6 orang.
Berkaca dari insiden meninggalnya pengunjung di telaga tersebut, pihaknya juga memberlakukan aturan, ketika terdengar Azan Zuhur dan Ashar, tidak ada aktivitas di dalam telaga.
“Aktivitas bisa dilanjut setelah Azan. Kemudian khusus hari Jumat, libur total. Harapannya aturan itu bisa dipatuhi semua pengunjung,” tandasnya. (*)
Reporter : Hendra Irawan
Editor : s4h