BERAU TERKINI – Panen raya tengah berlangsung di Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar. 

Para petani mulai memanen padi di lahan seluas 387 hektare dengan dominasi varietas Ciliwung yang dikenal memiliki produktivitas tinggi.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Jaya Maju, Andi Muhammad Arfah, mengatakan, panen tahun ini berbeda dibandingkan musim sebelumnya, di mana saat itu sawah masih tergenang air karena musim hujan.

“Tahun ini kondisi sawah relatif kering akibat curah hujan yang lebih sedikit. Justru musim panas ini membuat kualitas gabah lebih bagus,” ungkap Arfah kepada  Berauterkini, Selasa (12/8/2025).

Dia mengatakan, teknologi pertanian yang digunakan yaitu mesin panen modern untuk mempercepat proses pemotongan. Sementara, sprayer drone membantu penyemprotan lebih efisien. Meski begitu, Arfah menyebut total hasil panen belum dapat dipastikan.

“Masih banyak yang belum dipanen. Tahun lalu total produksi sekitar 280 ton hingga seluruh lahan selesai dipanen. Masa panen di sini biasanya sebulan karena padi tidak serempak matang,” terangnya.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Berau, Junaidi, mengapresiasi kerja keras para petani yang mampu menjaga produksi meski dihadapkan pada perubahan cuaca.

“Kondisi kering justru dimanfaatkan petani untuk menghasilkan gabah yang lebih berkualitas. Ini bukti adaptasi mereka terhadap iklim semakin baik. Apalagi dengan dukungan alat dan mesin pertanian yang semakin modern,” ujarnya.

Junaidi menambahkan, panen raya di Kampung Buyung-Buyung menjadi salah satu momentum penting bagi sektor pertanian Berau.

“Insya Allah pada 16 Agustus nanti di kampung akan digelar syukuran panen padi yang akan dihadiri Bupati. Sekaligus akan dilakukan peresmian vertikal dryer dan penyerahan simbolis alat dan mesin pertanian kepada kelompok tani,” tutupnya. (*)