Reporter : ⁠Dini Diva Aprilia
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB– Kabupaten Berau terus meningkatkan produktivitas sektor budidaya perikanan dengan target produksi sebesar 2.452,01 ton pada tahun 2024.

Budidaya perikanan ini tersebar di beberapa wilayah, mencakup tambak, kolam air tawar dan budidaya laut.

Pengendali Hama dan Penyakit Ikan dari Dinas Perikanan Berau, Dadang Sutikno, menjelaskan bahwa budidaya tambak di Berau terpusat di tiga kecamatan, yakni Pulau Derawan, Sambaliung, dan Tabalar.

Sementara budidaya kolam, yang didominasi ikan nila, lele, dan patin, tersebar di hampir semua kecamatan, meskipun lebih sedikit di daerah Batu Putih dan Biduk-Biduk.

“Untuk budidaya laut seperti kerapu dan lobster, lokasi utamanya ada di Bohe Silian, Teluk Alulu, Teluk Harapan, Maratua, Pulau Derawan, dan Tanjung Batu,” ungkap Dadang.

Disampaikannya, meski didorong untuk terus meningkat. Namun ia mengakui jika produktivitas budidaya perikanan masih menghadapi beberapa tantangan berat.

Salah satunya adalah mahalnya harga pakan serta keseriusan masyarakat dalam mengelola bantuan pemerintah.

Pemerintah rutin memberikan bantuan berupa pakan, bibit, dan sarana-prasarana kolam untuk mendukung budidaya.

Namun, banyak pembudidaya yang berhenti berproduksi begitu bantuan tersebut baru sekali panen.

“Kami berharap masyarakat bisa lebih mandiri setelah mendapatkan bantuan karena bantuan bersifat simultan. Kalau hanya mengandalkan pemerintah, tidak mungkin setiap tahun diberikan bantuan kepada satu kelompok itu saja, karena banyak kelompok lain yang juga membutuhkan,” tegasnya.

Ia menjelaskan, untuk menerima bantuan, masyarakat harus membentuk kelompok dengan jumlah anggota antara 5 sampai 10 orang. Namun, ketergantungan ini menjadi tantangan besar dalam meningkatkan produktivitas jangka panjang.

Meskipun terdapat kendala, produktivitas budidaya perikanan di Berau terus meningkat setiap tahunnya.

“Target produktivitas dinaikkan 1 sampai 2 persen setiap tahun, meskipun tetap realistis agar target dapat tercapai,” bebernya.

Hingga semester pertama 2024, data menunjukkan total produksi budidaya perikanan telah mencapai 1.586,58 ton, dengan rincian berikut.

Januari (237,52) ton, Februari (254,20) ton
Maret (253,66) ton, April (279,70) ton, Mei (274,50) ton, dan Juni (287,00) ton

“Kami bersyukur setiap tahun produktivitas selalu melebihi target. Namun, tetap penting untuk mengadakan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat agar mereka bisa meningkatkan produksi secara mandiri,” jelasnya.

Untuk mendukung peningkatan produktivitas, Dinas Perikanan Berau akan terus memberikan pelatihan, pendampingan, dan bekerja sama dengan para ahli di bidang budidaya perikanan.

Harapannya, semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam budidaya air tawar maupun laut, sehingga mampu meningkatkan produksi perikanan di Berau.

“Pasar lokal saja masih kekurangan, bahkan sebagian kebutuhan ikan didatangkan dari luar daerah. Dengan upaya ini, kami optimis dapat memenuhi kebutuhan lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.(*)