TANJUNG REDEB-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai Tanjung Redeb telah memiliki alat polymerase chain reaction (PCR). Namun, pengoperasiannya masih menunggu izin Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Alatnya sudah ada. Tinggal menunggu validasi untuk izin operasional,” sebut dokter spesialis patologik klinik RSUD dr Abdul Rivai, Noor Janah.
Dikatakannya, secara keseluruhan, mulai gedung dan alat pendukung lainnya telah siap digunakan. Sehingga, proses pemeriksaan PCR bisa dilakukan setelah pihaknya mendapat izin operasi.
“Alat pendukung pun sudah siap. Termasuk gedung laboratorium yang standar juga sudah siap,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemkab Berau menyiapkan Rp 1,5 miliar untuk pembelian alat tersebut. Seiring kasus covid-19 mengalami peningkatan dua pekan terakhir, kontak erat pasien dilakukan swab test jadi kian intens. Hal itu lah yang membuat manajemen RSUD dr Abdul Rivai mempercepat pengadaan alat PCR.
Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Nurmin Baso, mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan tempat khusus untuk alat tersebut mengingat PCR tidak bisa digabung alat tes cepat molekuler (TCM). Ruangannya pun harus memiliki spesifikasi tersendiri. Laboratorium PCR dibuatkan tiga ruangan yang setiapnya diisi alat PCR dan pendukung lainnya.
“Itu anggaran untuk membeli alat PCR (Rp 1,5 miliar) sama alat pendukung lainnya. Karena alat PCR tidak bisa dioperasikan jika tidak ada alat pendukungnya,” jelasnya kepada Berau Terkini, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, sisa cartridge TCM kurang dari 20. Sehingga, petugas laboratorium harus segera memesan kembali.
“Cartridge-nya tidak diperjualbelikan secara bebas. Dan itu hanya ada di Kementerian Kesehatan,” ungkapnya.
Lanjutnya, setelah cartridge yang digunakan, tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas harus segera memasukkan data pengeluaran cartridge di sistem Kementerian Kesehatan. Sehingga, Kementerian yang melihat itu, secara otomatis akan mengirimkan cartridge tambahannya.
“Jadi berapa yang hari ini keluar, besok harinya pasti akan dikirimkan dengan jumlah yang sama,” tandasnya. (*/cld)
Editor: Bobby Lalowang