Sangatta – Kualitas udara di Sangatta sangat dipengaruhi oleh aktivitas pertambangan di sekitarnya, terutama selama cuaca panas yang memperburuk kondisi ini. Hal ini disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Novel Tyty Paembonan, yang mengingatkan pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik untuk mengatasi masalah polusi udara.

“Saya selalu mengingatkan perusahaan tambang, salah satunya KPC, bahwa masyarakat Kutai Timur, terutama di Kota Sangatta, terlalu dekat dengan tambang,” ujar Novel.

Menurutnya, debu batubara dari lokasi pertambangan dapat tersebar dan terhirup oleh masyarakat, sehingga penting untuk melakukan penyiraman di lokasi tambang, terutama saat cuaca panas terik.

Novel juga menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dengan menggunakan masker saat keluar rumah, terutama bagi mereka yang memiliki alergi terhadap debu.

“Saat musim panas terik, gunakan masker. Debu pasti sangat banyak dan bisa berdampak pada kesehatan,” tambahnya.

Selain itu, Novel mengingatkan agar masyarakat menghindari jalan yang berdebu. Dia menekankan bahwa langkah-langkah ini penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup di Sangatta.

DPRD Kutim juga meminta perusahaan tambang dan OPD terkait untuk berperan aktif dalam menjaga kualitas udara. Novel menjelaskan bahwa DPRD mengingatkan KPC dan perusahaan lain untuk menyiram lokasi tambang sebagai upaya meminimalisir debu yang bertebaran.

“Kami katakan, kualitas udara di Sangatta tidak akan baik jika dampak pertambangan tidak ditangani dengan benar. Penyiraman di lokasi tambang adalah salah satu langkah yang harus diambil,” ujar Novel.

Selain itu, Novel juga menyoroti perlunya pembersihan debu di jalan-jalan Kota Sangatta.

“Jalan-jalan kita harus disapu dan dibersihkan secara konsisten, bukan hanya menjelang akhir tahun. OPD terkait harus menjalankan tugas dengan baik untuk membuat kota ini lebih bersih,” pungkasnya. (Adv)