Foto instagram thebornean: Wisata Bawan Batu, Merasa, Kelay.

KELAY – Kabupaten Berau boleh jadi terkenal dengan wisata baharinya. Tetapi, tidak hanya terkenal dari wisata bahari, banyak Kampung Wisata yang juga tidak kalah bagus untuk diketahui oleh masyarakat secara luas.

Keinginan masyarakat maupun Pemkab Berau, menjadikan Kampung Merasa sebagai Kampung Wisata juga tidak kalah masif.

Apalagi, Kampung Merasa kini juga terkenal sebagai penghasil kakao murni khas Berau, yang sering digaungkan dan mendapatkan banyak pendampingan, baik dari dalam sisi pemerintahan, pihak swasta hingga NGO.

Kepala Kampung Merasa, Yafet menjelaskan terdapat potensi wisata di kampungnya, terus digagas dan diperbaiki agar wisata di Kampung Merasa memiliki daya tarik bagi wisatawan.

Yafet juga memperkenalkan salah satu destinasi wisata Kampung Merasa, yakni Wisata Air Terjun Bawan Batu.

“Kami punya wisata yang berada di jalan masuk ke kampung, yakni Air Terjun Bawan Batu. Aksesnya jauh lebih mudah, karena tidak harus menyebrang,” kata Yafet, mengutip Tribun Kaltim.

Sebelum menuju air terjun tersebut, perjalanan menuju Kampung Merasa membutuhkan waktu sekiranya 1,5-2 jam, yang melewati jalan poros Labanan, menuju Kecamatan Kelay dari Jalan Ibu Kota Berau, yakni Tanjung Redeb.

Walaupun jalan yang ditempuh tidak begitu mulus, alias tidak semua beraspal, tetapi wisata air terjun tersebut sangat apik untuk dituju.

Beberapa kilometer sebelum sampai di pusat Kampung Merasa, di sanalah para tamu disambut oleh pemandian Sungai Bawan Batu.

Tampak air yang jernih dan sejuk ditambah lokasinya yang teduh dikelilingi dengan pepohonan yang rimbun dan dinding bebatuan besar membuat rasanya ingin berlama-lama di lokasi ini.

“Dulunya lokasi ini kerap dijadikan tempat pemandian anak-anak dari kampung. Setiap hari libur sekolah, mereka sering ke sini. Sekarang sudah makin terawat dan masyarakat sering berkemah di sini,” bebernya.

Namun, yang kurang, jika kemarau, airnya tidak terlalu deras. Sejauh ini, pihaknya terus mengelola dengan baik, lantaran tempatnya memiliki daya tarik tersendiri.

Untuk menuju air terjun ini juga, harus ekstra berhati-hati, karena wilayah masuk percis berada di pinggir jalan menuju perkampungan.

Yafet mengatakan, meskipun bukan menjadi wilayah unggulan, wisata air terjun ini sering kali dikunjungi oleh masyarakat yang hendak menginap, dan camping. Lantaran air juga tidak begitu deras dan cenderung teduh.

Meski begitu, wisata ini belum begitu sempurna. Seperti masyarakat masih harus membawa makanan sendiri, lantaran tidak ada fasilitas untuk penyedia makanan. Untuk kamar mandi sudah disediakan oleh mereka. Tetapi untuk pemandu wisata belum tersedia.

“Kalau masyarakat ingin mencari suasana yang tenang, bisa sekali datang ke lokasi ini. Untuk binatang yang datang, kadang anjing saja, tapi anjing kami tidak liar dan tidak mencelakakan,” ungkapnya.

Yafet juga mengakui, objek wisatanya tidak kalah menarik dengan objek wisata lainnya. Yang ia inginkan agar banyak perhatian pemerintah untuk pendampingan dan pengelolaan wisata.

Sementara itu, salah satu pengunjung wisata, Firda Zakia (25) menuturkan lokasi wisata air terjun itu sangat memuaskan untuk mengisi hari liburannya.

Sebab, di libur lebaran kali ini, wilayah seperti Pulau Derawan maupun Maratua sudah sangat ramai dikunjungi. Walaupun, pilihan berwisata kembali pada keinginan masyarakat itu sendiri.

Menurutnya, wisata air terjun bawan batu ini, sangat cocok bagi mereka yang suka berolahraga hiking. Karena medannya tidak begitu mulus, namun bisa dilalui dengan penuh hati-hati.

“Karena banyak batu dan hutan, memang suasananya jadi lebih dingin, kalaupun ada matahari, tidak panas, jatuhnya suasananya hangat,” jelasnya.

Apalagi, wisata ini tergolong lumayan ekonomis dan untuk pintu masuk belum ada penerapan karcis masuk.

Apalagi, wisata ini tergolong lumayan ekonomis dan untuk pintu masuk belum ada penerapan karcis masuk.

“Kalau saya disuruh dua kali ke sini, lumayan mau, karena tidak begitu jauh. Cuman ada sedikit goncangan saja di jalan, jalannya kurang mulus,” ucapnya. (*Adv)

Reporter: Sulaiman