Reporter : Redaksi
|
Editor : Syaifuddin Zuhrie

TANJUNG REDEB – Musim hujan yang sedang berlangsung di Kabupaten Berau menjadi perhatian serius bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie mengimbau kepada warga untuk lebih waspada terhadap genangan air di sekitar rumah, yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab Demam Berdarah (DBD).

Lamlay Sarie meminta masyarakat untuk memeriksa dan membersihkan lingkungan rumah secara rutin. Genangan air yang terakumulasi selama musim hujan dapat menjadi sarang bagi nyamuk Aedes aegypti, yang dikenal sebagai vektor penyebab demam berdarah.

“Genangan air bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk yang membawa virus demam berdarah, jadi penting untuk menjaga kebersihan di sekitar rumah,” katanya.

Demam berdarah adalah penyakit yang dapat menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus. Penyakit ini sering kali terjadi pada musim hujan, ketika jumlah genangan air meningkat.

Oleh karena itu, pencegahan dini sangat penting untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit tersebut.

Dinkes juga mengingatkan pentingnya fogging atau pengasapan sebagai salah satu langkah pencegahan, meskipun pencegahan utama adalah dengan menghilangkan tempat berkembang biak nyamuk.

Warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan sejak awal musim hujan ini dan terus menjaga kebersihan lingkungan sepanjang musim hujan berlangsung.

Pembersihan genangan air dan pemantauan secara berkala sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko berkembangnya nyamuk penyebab penyakit.

Pencegahan dapat dilakukan di sekitar lingkungan rumah masing-masing, terutama di tempat-tempat yang sering terjadinya genangan air, seperti saluran air, pot tanaman, ember, atau wadah penampungan air lainnya yang tidak tertutup rapat.

Lamlay Sarie menyarankan beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat. Antara lain adalah dengan menutup rapat tempat penampungan air, menguras bak mandi, membersihkan selokan, serta mengganti air di penampungan atau vas bunga setiap dua hari sekali.

Selain itu, fogging juga bisa dilakukan jika ada temuan kasus demam berdarah di sekitar lingkungan.

Dengan kesadaran dan peran serta masyarakat, diharapkan penyebaran penyakit demam berdarah dapat ditekan selama musim hujan ini.(*adv)